EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk menargetkan proses pelepasan unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS) atau spin off akan dilakukan pada akhir 2021. Saat ini perusahaan tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis agar target spin off segera terselesaikan.
Komisaris Independen Bank Jatim Chandra Fajri Ananda mengatakan perusahaan telah menyetor modal awal sebesar Rp 520 miliar kepada unit usaha syariah untuk mempersiapkan spin off. "Spin off paling lama 2023 tapi kami menargetkan akhir 2021 sudah launching bank umum syariah," ujarnya saat konferensi pers Triwulan III 2019 Bank Jatim di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (16/10).
Menurutnya perusahaan sudah lama mempersiapkan proses spin off. Setidaknya untuk bisa mencapai batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai Rp 1 triliun pihaknya masih menunggu setoran modal dari Pemerintah Daerah Jawa Timur.
"Kami melihat hambatan terbesar agar unit syariah ini dapat berdiri sendiri. Apakah menjadi BUMd atau menjadi anak perusahaan, masih diskusi terutama internal kami," ucapnya.
Sementara Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur menambahkan saat ini perusahaan terkendala adanya posisi pergantian pemegang saham kendali. Sekaligus mengkaji pengalaman sumber daya manusia mengenai perbankan syariah belum baik.
"Nah kita ingin kinerja Bank Jatim supaya lebih kuat lagi, minimal aset harus ada, lalu laporan dari komisaris minta pada 2021. Aturan paling lambat 2023," ucapnya.
Adapun posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jatim sebesar 23,22 persen per Juni 2019 atau meningkat dari periode sama tahun lalu 23,22 persen.