Kamis 17 Oct 2019 14:19 WIB

Bank Dunia Diprediksi Kembali Pangkas Proyeksi Ekonomi

Pemangkasan menyusul masih terjadinya perlambatan aktivitas dagang dan investasi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Bank Dunia
Bank Dunia

EKBIS.CO,  WASHINGTON -- Bank Dunia kembali akan memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global. Presiden Bank Dunia (World Bank) David Malpass menuturkan, prediksi tersebut seiring dengan kondisi global yang masih serba tidak pasti. Khususnya di tengah perlambatan aktivtitas perdagangan dan aliran investasi.

Sebelumnya, pada Juni, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global sepanjang 2019 berada di tingkat 2,6 persen. Angka ini setara dengan realisasi pada 2016. Prediksi tersebut memangkas 0,3 poin persentase dari proyeksi awal Bank Dunia.

Prediksi ini disampaikan Malpass kepada wartawan di awal pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) di Washington. "Kalau melihat data hari ini, kami mungkin akan melihat penurunan lebih lanjut dari penurunan proyeksi Juni lalu," ujarnya seperti dilansir di Reuters, Kamis (17/10).

Lebih lanjut, Malpass menambahkan, pihaknya akan meminta agar Amerika Serikat dengan Cina menyelesaikan perang dagang mereka. Sampai saat ini, dua ekonomi terbesar dunia tersebut diketahui terus melakukan negosiasi.

Sebelum Bank Dunia, IMF sudah terlebih dahulu memangkas proyeksi pertumbuhan global melalui laporan World Economic Outlook (WEO). Pada Selasa (15/10), IMF memprediksi, pertumbuhan ekonomi dunia tergelincir ke level 3,0 persen dari proyeksi yang disampaikan pada April, yaitu 3,2 persen. Faktor utamanya adalah konflik perdagangan.

Pemangkasan juga dilakukan terhadap pertumbuhan tahun depan. IMF memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 adalah 3,4 persen, direvisi turun 0,2 persen dari proyeksi April.

Senada dengan Bank Dunia, pemangkasan proyeksi oleh IMF dilakukan seiring dengan meningkatnya hambatan perdagangan dan ketegangan geopolitik. Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan, pertumbuhan juga dibebani oleh faktor-faktor spesifik negara di beberapa ekonomi emerging markets, dan kekuatan struktural.

“Seperti, pertumbuhan produktivitas yang rendah dan demografi yang menua di negara maju," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement