Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- PT Computrade Technology International (CTI Group), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), menghelat diskusi Golden Circle Club Meeting yang dihadiri puluhan eksekutif bidang TI untuk membahas bagaimana cara mendorong investasi infrastruktur demi memaksimalkan perkembangan bisnis digital di Tanah Air.
Tahun ini, Golden Circle Club Meeting mengadakan panel diskusi yang membahas Driving Infrastructure Investments to Support Digital Business.
Hadir para pakar IT sebagai panelis, seperti Fuad Lalean, Resources Industry Managing Director Accenture Indonesia, Leon Chen, Country Manager Alibaba Cloud Indonesia; dan Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute; serta Ellyza Hasan, Presenter Berita Satu TV sebagai moderator.
Baca Juga: Gelar Virtus Showcase 2019, CTI Dorong Pelaku Industri Bali Hadapi Tantangan Era 4.0
Beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam investasi infrastruktur digital ialah mulai dari kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang memadai, ketersediaan akses internet yang mumpuni, regulasi yang belum optimal, sampai ancaman keamanan digital.
"Infrastruktur digital Indonesia masih perlu ditingkatkan, sehingga investasi baik dari dalam maupun dari luar masih diperlukan. Namun, perlu dukungan dan keamanan investasi, khususnya dalam jangka panjang karena infrastruktur merupakan investasi padat modal dan pengembalian investasi butuh waktu lama."
"Tantangan investasi infrastruktur di Indonesia ialah masih membutuhkan dukungan, khususnya pemerintah daerah, ketersediaan listrik dan perlunya equal level playing field antarpebisnis, baik dari dalam maupun luar negeri," kata Heru Sutadi, Eksekutif Direktur Indonesia ICT Institute.
Selain peran pemerintah, peran pelaku bisnis juga tidak kalah penting. Membangun infrastruktur fisik dan SDM dalam perusahaan merupakan strategi digital untuk bisa memaksimalkan transformasi digital.
Menurut Fuad Lalean, Managing Director Accenture Indonesia, ada tiga strategi yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis.
"Pertama, pengalaman pengguna digital yang lebih baik (digital customer), kedua membangun kapabilitas internal organisasi (digital enterprise), dan terakhir penerapan digital pada kegiatan operasional (digital operations). Contohnya, dengan memanfaatkan infrastruktur cloud yang dilengkapi infrastruktur fisik dan regulasi," ujar Fuad.
"Golden Circle Club Meeting agar para pelaku bisnis bisa meraih peluang dari ketersediaan infrastruktur digital, menentukan langkah yang perlu dilakukan agar bisnis semakin berkembang, bahkan turut berkontribusi meningkatkan infrastruktur digital Tanah Air dan mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara 2020 mendatang," ujar Rachmat Gunawan, Direktur CTI Group.
Baca Juga: CTI IT Infrastructure Summit 2019: Diskusikan Manfaat AI untuk Bisnis Anda
CTI Group menjaga komitmennya untuk tumbuh bersama mitra bisnisnya, melalui penyediaan infrastruktur IT, baik hardware dan software dengan dukungan lengkap mulai dengan fasilitas CTI Technology Center, tenaga ahli (engineer), layanan Customer Response Center 24/7 hingga rangkaian portfolio teknologi terkini yang didistribusikan anak perusahaan CTI Group, yakni Blue Power Technology, Central Data Technology, Virtus Technology Indonesia, Helios Informatika Nusantara, dan XDC Indonesia.
CTI Group menyempurnakan layanannya kepada mitra bisnis dan pelanggan dengan membentuk alliance partner dengan Defenxor selaku managed security service provider (MSSP) dan Inovasi Informatika Indonesia (I3) yang menyajikan layanan edukasi dan training kepada profesional TI.
Sekadar info, Golden Circle Club Meeting merupakan forum diskusi tahunan yang digelar CTI Group bagi para mitra bisnisnya, yaitu System Integrator dan Independent Software Vendor untuk berbagi pengetahuan membahas topik dan tren terkini di bidang ekonomi dan bisnis. Acara ini sekaligus merayakan 15 tahun berdirinya komunitas Golden Circle Club atau GCC.