EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meneken kerja sama pendirian BUMN Universities bersama sejumlah aliansi perguruan tinggi (Aperti). Tujuannya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Rini saat menyaksikan langsung Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan “BUMN Universities”, di Kantor Pusat PT Jasa Raharja, Jakarta, Kamis (17/10).
Kesepakatan kerja sama meliputi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. "Selama ini kita tahu masih terpecah-pecah. Masing-masing BUMN punya universitas sendiri. Ini kemudian yang mendorong saya melakukan transformasi di mana kita bersatu, harus di bawah satu payung," kata Rini dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/10).
Dengan adanya kerja sama ini, kata Rini, diharapkan kementerian BUMN dapat mendukung kampus-kampus naungan BUMN untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat dan juga memberikan kontribusi menyediakan SDM unggul. Pada 2017, Perguruan tinggi di bawah BUMN membentuk Alerti dengan tujuan meningkatkan sinergi berbentuk sharing resources di antara anggota aliansi dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi baik itu dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Aliansi perguruan tinggi tersebut terdiri dari Universitas Pertamina di bawah PT Pertamina (Persero), Telkom University dan ITT Surabaya di bawah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, STIMLOG dan Poltekpos di bawah PT Pos Indonesia, Univesitas Internasional Semen Indonesia di bawah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan STT-PLN di bawah PT PLN (Persero). Sementara, BRI Instutite di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan bergabung dalam waktu dekat.
“Untuk Telkom University sudah lama keberadaannya. Itu mungkin sudah bisa mandiri atau berdiri sendiri. Untuk yang baru kebentuk dan mau dibentuk kita jadikan ini sebagai wadah satu payung. Nantinya kita bagi per fakultas sesuai dengan seKtor-sektornya misalnya pertambangan, pertanian, dan lain-lain, “ ujar Rini.
Di tempat yang sama, Rini juga menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Jasa Raharja dan Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia tentang Penerapan Digital Certificate Peruri pada Jasa Raharja di Aplikasi Perkantoran. Digital Certificate adalah sebuah sertifikat untuk memastikan dan menjaga keamanan dokumen digital yang dihasilkan tetap terjaga keasliannya, keabsahannya, tidak mudah dipalsukan dan dapat diketahui jika ada pihak-pihak yang melakukan perubahan terhadap dokumen digital asli.
Di samping itu, proses persetujuan sebuah dokumen (pembubuhan digital certificate) lebih fleksibel dan dapat dilakukan dari mana saja dengan dukungan sistem online, sehingga staff tidak perlu menunggu pejabat memberikan tanda tangan di atas kertas.
Budi Rahardjo S. berharap, melalui kerja sama tersebut, Jasa Raharja dapat lebih meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, melalui penambahan fitur digital certificate pada aplikasi perkantoran dan juga demi pemanfaatan produk serta jasa yang dimiliki oleh kedua belah pihak untuk lebih enciptakan daya guna dari proses bisnis masing-masing perusahaan.