EKBIS.CO, SIDOARJO -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memiliki target menyambungkan infrastruktur gas Trans Jawa dan Sumatera seperti yang telah tertuang dalam rencana kerja PGN pada 2019 hingga 2024. Division Head Corporate Communication PGN Krisdyan Widagdo Adhi menyampaikan sebagai subholding gas di bawah PT Pertamina (Persero), PGN sejak 2018 memiliki kewenangan mengelola infrastruktur dan seluruh aset milik PT Pertamina Gas (Pertagas).
Sebagai tahap awal, kata pria yang akrab disapa Dodo, PGN tengah merampungkan pembangunan fasilitas Liquid Natural Gas (LNG) Terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, Surabaya. Pembangunan ini ditargetkan bakal beroperasi akhir tahun ini dan rampung keseluruhan pada 2023 mendatang.
Dodo mengungkapkan terminal LNG di Teluk Lamong akan menutupi kekurangan pasokan gas di wilayah Jawa Timur dan juga diharapkan hingga ke area Jawa Tengah. Secara garis besar, kata dia, infrastruktur gas sudah mulai terhubung dari Aceh hingga Jawa Barat. Namun memang masih ada yang belum terhubung seperti jalur Medan-Dumai atau Dumai-Grissik.
"Cita-cita kami bisa mengintegrasikan dari Sumatera sampai Jawa Timur, nanti dari beberapa titik tersebut akan disokong beberapa terminal LNG untuk keandalan infrastruktur transmisi," ujar Dodo di Stasiun Penerima Gas PGN di Desa Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (18/10).
Dodo menyampaikan, untuk jaringan infrastruktur gas Trans Jawa tinggal jalur pipa Cirebon-Semarang yang belum terkoneksi. Oleh karena, dia menilai, terminal LNG di Teluk Lamong mampu menghubungkan jalur tersebut.
"Kalau seluruh infrastruktur gas sudah terhubung, maka akan membuat keandalan pasokan gas bumi meningkat," lanjut Dodo.
Dodo memproyeksikan pertumbuhan gas juga akan terus meningkat. PGN, kata dia, akan menggunakan berbagai moda transportasi baru nonpipa, seperti ISO Tank LNG, hingga mobile refueling unit (MRU).