Senin 21 Oct 2019 17:22 WIB

Pengemudi Ojol tak Setuju Nadiem Mundur dari Gojek

CEO Gojek Nadiem Makarim dipastikan akan masuk susunan kabinet Jokowi-Maruf

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Nadiem Dipanggil Presiden Joko Widodo. Founder Gojek Nadiem Makarim dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Nadiem Dipanggil Presiden Joko Widodo. Founder Gojek Nadiem Makarim dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pendiri sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim akhirnya mundur dari jabatannya setelah dipastikan akan masuk susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Mendengar kabar tersebut, Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) ternyata tak setuju jika nadiem mundur dari posisinya di Gojek.

"Kalau kami dari ojek online menolak, Nadiem menjadi salah satu menteri di kabinet," kata Presidium Garda Igun Wicaksono kepada Republika, Senin (21/10).

Baca Juga

Igun mengatakan Nadiem masih banyak memiliki tanggung jawab yang belum dituntaskan di Gojek. Khususnya, dia menilai Nadiem belum berhasil mensejahterakan para pengemudi ojek daring di Gojek.

"Jadi menurut kami tidak cocok apabila Nadiem yang masih belum bisa mensejahterakan mitranya menjadi menteri atau pelayan rakyat Indonesia," tutur Igun.

Terlebih menurut Igun, suara dari banyak pengemudi ojek daring yang tergabung di Gojek belum didengar oleh perusahaan. Untuk itu, Igun mengatakan lebih baik Nadiem menanggapi dengan baik dahulu masukan dari mitra Gojek ketimbang menjadi menteri.

Saat ini Gojek akan menyiapkan pengganti Nadiem karena sudah mundur dari jabatannya dari perusahaan penyedia transportasi daring itu. "Ke depan Gojek akan menghadirkan pemimpin baru," kata Chief Corporate Affairs Nila Marita kepada Republika, Senin (21/10).

Menunggu siapa pengganti Nadiem, Nila memastikan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo dan Co-Founder Gojek Kevin Aluwi akan akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO. Nila menuturkan keduanya akan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya.

"Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan," jelas Nila.

Dia menambahkan saat ini Gojek menghormati proses yang sedang berlangsung. Nila mengatakan Gojek tidak akan memberikan komentar lebih jauh sebelum ada pemberitahuan resmi dari pihak Istana mengenai posisi Nadiem dalam susunan kabinet baru.

Meskipun begitu, Nila mengatakan Gojek sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. "Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dimana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa," ungkap Nila.

Sebelumnya, Nadiem mengaku telah melepas jabatannya di Gojek sebagai CEO setelah mengetahui dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diberi amanat sebagai menteri. Nadiem menjadi orang kedua yang tiba di istana pada Senin (21/10) pagi ini setelah mantan Ketua MK Mahfud MD tiba lebih dulu.

Meski begitu, Nadiem belum mau memberi bocoran posisi menteri apa yang akan diembannya dalam kabinet baru Jokowi-Maruf Amin. "Nanti dari Pak Presiden sendiri. Sudah ada posnya, nanti disampaikan Pak Presiden. Sudah pasti posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," ujar Nadiem saat keluar dari istana, Senin (20/10).4

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement