EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) M Rizal Taufik Rahman menilai, kombinasi menteri-menteri di bidang perekonomian terlihat seimbang dari segi latar belakang, yaitu antara profesional dan partai. Kombinasi sumber ini tentu saja akan mempengaruhi terhadap kinerjanya.
Dengan melihat kombinasi sumber tersebut, Rizal menuturkan, dinamika kepentingan sangat tinggi. "Artinya dalam menyelesaikan isu dan permasalahan ekonomi yang akan datang sarat dengan kepentingan partai," ujarnya ketika dihubungi Republika, Rabu (23/10).
Di sisi lain, keseimbangan juga terlihat dari pengalaman. Sekitar enam menteri di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pernah menjabat pada periode 2014 sampai 2019. Sedangkan, sisanya empat menteri baru.
"Berkaca dari kinerja menteri-menteri sudah pernah menjabat, tentu saja perbaikan ekonomi ke depan akan sama saja dengan saat ini," kata Rizal.
Dari sosok menteri-menteri lama, Rizal mengatakan, dirinya dapat melihat bahwa kinerja mereka selama ini dalam mendorong perbaikan ekonomi nasional belum mencapai harapan dan target. Apalagi, isu dan permasalahan ekonomi yang dihadapi ke depan sangat berat.
Adapun isu ke depan adalah terkait dengan resesi ekonomi, pergeseran tenaga kerja, deindustrialisasi dini, neraca dagang defisit hingga inefisiensi dan optimalisasi sumberdaya rendah. "Pertumbuhan stagnan dan beberapa isu lainnya," tutur Rizal.
Rizal menilai, capaian kinerja bidang ekonomi juga sepertinya tidak akan berubah secara signifikan, dan tidak ada perubahan maupun perbaikan ekonomi ke depan. Terkecuali ada kebijakan yang secara signifikan pada periode ini dan bisa dieksekusi.
Oleh karena itu, sosok para menteri kabinet Jokowi periode kedua ini cukup berat dalam menyelesaikan persoalan ekonomi. "Tentunya hal ini sangat penting dalam mencapai target ekonomi," kata Rizal.
Meskipun demikian, Rizal mengatakan, seyogyanya menteri yang berada di bawah koordinator perekonomian segera menyusun perencanaan target dan capaian periode lima tahun yang akan datang.