Warta Ekonomi.co.id, -- Modus penipuan menggunakan ponsel cerdas yang dapat menguras uang Anda kian beragam. Kini, ada penipuan bernama smishing, bentuk phishing yang menggunakan pesan teks.
Phishing merupakan teknik yang digunakan peretas untuk menipu, ia mengirimkan surat elektronik (surel) dan teks palsu untuk menghimpun informasi pribadi, seperti nomor asuransi, kata sandi, PIN rekening bank, dan sebagainya.
“Dalam smishing, pengirim akan mengaku sebagai teman atau keluarga Anda, meminta Anda untuk mengirimkan dana untuk keutuhan daruratnya,” kata Mantan Agen CIA, Jason Hanson, dikutip dari Phone Arena, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga: Dear Pengguna Ponsel Samsung, Waspada! Bug Ini Bisa Kuras Saldo Rekeningmu
Demi menghindari serangan itu, Anda disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Cek keaslian nomor telepon pengirim
Untuk mengidentifikasi pesan palsu penipuan itu, Anda perlu mencari tahu keaslian nomor telepon pengirim pesan. Jika nomornya lebih dari 10 digit, potensi penipuannya lebih besar, menurut Jason.
2. Kenali tata bahasa pesan
Jika itu anggota keluarga atau teman dekat Anda, tentu saja tata bahasanya dalam mengirim pesan sudah Anda kenali.
Bila ada kesalah sederhana, seperti penulisan Rp 100 ribu menjadi Rp100.000, Anda harus waspada.
3. Jangan langsung klik tautan dalam pesan
Apabila pesan singkat itu memuat tautan, kemungkinan pesan itu benar-benar palsu. Karena itu, jangan mengkliknya karena itu akan menginfeksi ponsel Anda dengan malware yang dapat mencuri kata sandi.
4. Jangan tanggapi pesan
Demi keamanan Anda, jangan menanggapi teks dari nomor telepon yang tidak Anda kenali. Opsi blokir jadi pilihan paling tepat.