EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), pada Rabu (30/10) kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Penurunan suku bunga ini menjadi yang ketiga kalinya dilakukan The Fed pada tahun ini.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen. Kebijakan untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan diambil dalam pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.
"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung," kata Ketua Fed Jerome Powell kepada wartawan pada konferensi pers Rabu (30/10) sore, menyoroti risiko-risiko perlambatan pertumbuhan global, perkembangan kebijakan perdagangan, serta tekanan inflasi yang diredam.
Powell menuturkan, langkah ini diambil meski pengeluaran rumah tangga kuat, investasi bisnis dan ekspor tetap lemah, dan output atau keluaran manufaktur telah menurun selama setahun terakhir. "Pertumbuhan yang lambat di luar negeri dan perkembangan perdagangan telah membebani sektor-sektor itu," kata dia.
Sementara itu, laju inflasi keseluruhan dan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi berjalan di bawah target The Fed sebesar 2,0 persen. Ketua The Fed juga mencatat bahwa total inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebesar 1,4 persen dan inflasi inti 1,8 persen.
Ekonomi Amerika Serikat tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,9 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Angka pertumbuhan ini menurut laporan Departemen Perdagangan sedikit lebih rendah dari tingkat pertumbuhan pada kuartal kedua sebesar 2,0 persen. Ini menandai perlambatan lebih lanjut dari tingkat pertumbuhan 3,1 persen di kuartal pertama.
Dua dari 10 orang anggota komite memberikan suara menentang keputusan untuk menurunkan suku bunga. Presiden The Fed Boston Eric Rosengren, dan Presiden Fed Kansas City Esther George lebih menyukai untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal di tingkat sebelumnya.