EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya mendorong perekonomian rakyat melalui pemberdayaan segmen usaha mikro. Per September 2019, BRI menyalurkan pembiayaan kepada segmen usaha mikro senilai Rp 301,89 triliun atau tumbuh 13,23 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Hari Purnomo mengatakan perseroan melakukan berbagai strategi guna mendorong pertumbuhan kredit ke segmen usaha mikro. Salah satunya mendorong digitalisasi bisnis perbankan perseroan.
"Saat ini kami telah memiliki aplikasi BRISPOT, aplikasi khusus untuk memproses pinjaman mikro yang menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Kamis (31/10).
Hari menjelaskan penyederhanaan proses yang dilakukan BRISPOT diantaranya tidak perlu melakukan input di komputer atau laptop. Namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel.
"BRISPOT, tenaga pemasar Bank BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dibandingkan sebelumnya," jelasnya.
Kemudian secara otomasi, BRISPOT mampu memotong waktu prakarsa hingga pencairan pinjaman secara signifikan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dari sisi digitasi, BRISPOT mampu mengubah proses bisnis dari semula paper based menjadi paper less, sehingga saat ini menjadi lebih efisien lagi.
"Penggunaan geo tagging technology juga sangat membantu para tenaga pemasar mikro BRI untuk melakukan mapping potensi bisnis dalam hal ini menentukan target pasar di suatu wilayah,” ungkapnya.
Menurutnya, sejak awal 2018 hingga akhir September 2019, BRISPOT telah digunakan untuk memproses 10,9 juta debitur mikro dengan plafond pinjaman Rp 330 Triliun. BRISPOT juga terbukti secara nyata mampu mempercepat proses pengajuan kredit, dimana saat ini rata rata proses kredit dari prakarsa hingga putusan terhitung 48 jam atau dua hari.