EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini masih melakukan sejumlah pengembangan sejumlah bandara. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan beberapa bandara yang tengah dikembangkan yaitu Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Faik menjelaskan saat ini pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) sudah mencapai 93,6 persen. "Dengan adanya terminal baru ini akan menambah kapasitas terminal penumpang menjadi tujuhjuta penumpang per tahun," kata Faik, Senin (4/11).
Dia menuturkan pengembangan terminal baru tersebut lebih besar hampir lima kali lipat dari kapasitas terminal lama. Pada 2018, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin melayani 3,9 juta penumpang yang berarti naik 7,1 persen dibanding trafik penumpang pada 2017.
"Proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang menelan dana sekitar Rp 2 triliun ini terdiri pembangunan terminal baru, perluasan apron, dan perluasan terminal kargo," jelas Faik.
Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Setelah selesai 100 persen, kata dia, luas terminal penumpang bertambah menjadi 77.569 meter persegi dengan kapasitas tujuh juta penumpang pertahun. Sementara luas apron bertambah menjadi 129.812 meter persegi dan terminal kargo tahap satu nantinya akan dapat menampung 44 rubu ton per tahun dari 22.297 ton per tahun.
Selanjutnya, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo hingga 27 Oktober 2019, progress pembangunan mencapai 86,4 persen. Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan penerbangan domestik dapat beroperasi penuh pada Januari 2020. Sedangkan penerbangan internasional dapat beroperasi penuh pada Maret 2020.
"YIA mendesak untuk dibangun mengingat Bandara Adisutjipto yang ada saat ini sudah dalam kondisi lack of capacity," kata Faik
Sementra itu, proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal satu soettaapron selatan-timur. Hingga 20 Oktober 2019, lanjut Faik, progres pengembangan terminal sudah mencapai 16,3 persen dan ditargetkan dapat selesai pada awal 2021.
Faik menjelaskan pengembngan sejumlah bandara AP I dilakukan untuk memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas trafik angkutan udara di wilayah tengah dan timur Indonesia. "Sehingga dapat mendukung arus wisatawan mancanegara ke berbagai wilayah di Indonesia. Pada akhirnya pengembangan juga dapat mewujudkan target nasional 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2020 bisa terwujud,” ungkap Faik.