Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Demi menaikkan kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan UKM tengah menjajaki kerja sama dengan marketplace kondang Bukalapak dalam pengembangan usaha dan jaringan pemasaran produk UMKM di Indonesia. Pertemuan antara kedua pihak tersebut berlangsung di Ruang Kerja Menteri Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
"Kami bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sudah membahas bagaimana cara mengembangkan UMKM di Indonesia. Pasalnya, Bukalapak memiliki jutaan pelapak yang mayoritas merupakan UMKM," ucap Chief Strategy Officer Bukalapak, Teddy Oetomo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Ini Langkah Kemenkop dan UKM Naikkan Kelas Koperasi dan UMKM
Teddy pun memastikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dan bersinergi dengan Kemenkop dan UKM supaya bisa membangkitkan kinerja usaha para pelapak di Indonesia. Selain itu, Teddy juga memaparkan bahwa Bukalapak sudah banyak bermitra dengan lembaga keuangan dan perbankan dalam menyalurkan bantuan permodalan bagi para pelapak.
"Itu sudah berjalan. Terlebih lagi, kita memiliki sekitar 1,2 juta warung dan kios binaan Bukalapak. Total mitra kita ada sebanyak 2,5 juta UKM," kata Teddy.
Teddy juga mengakui bahwa Bukalapak memiliki Big Data untuk mempermudah kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan dan perbankan. Semua itu dilakukan secara online. Lanjut Teddy, Bukalapak tertarik bekerja sama dengan Kemenkop dan UKM karena merasa jiwa Bukalapak adalah UKM.
Di samping itu, Teddy juga mengatakan bahwa di Bukalapak rutin dilakukan pelatihan bagi para UKM yang menjadi mitranya. "Setiap tahun di 100 kota di Indonesia ada sekitar 500 event pelatihan yang dilakukan para pelapak senior bagi para pelapak junior. Semacam transfer knowledge dari senior ke junior," tandas Teddy.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Victoria Br Simanungkalit, menambahkan, Bukalapak memiliki Big Data yang bisa dimanfaatkan untuk mengkurasi produk UKM mana yang bisa didorong dengan cepat masuk ke pasar global melalui marketplace atau aplikasi yang ada.
"Idenya kita akan berkolaborasi dengan marketplace agar 62 juta UKM bisa kita agregasi lebih cepat dalam mengakses permodalan dan pemasaran. Hal itu nanti yang akan kita bahas lebih detail dan konkret," pungkas Victoria.