Rabu 06 Nov 2019 01:00 WIB

Wapres Ingin Penanganan Kemiskinan Tepat Sasaran

Wapres berpendapat selain bansos, pemberdayaan masyarakat bisa mengurangi kemiskinan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).

EKBIS.CO, BANDUNG--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menitikberatkan fokus Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan pencegahan anak kerdil (stunting). Karena itu, Pemerintah, kata Ma'ruf, Ingin memastikan program-program pengentasan kemiskinan tepat sasaran.

"Kita ingin menurunkan kemiskinan lebih besar ya, ada beberapa hal, kalau dari segi anggaran cukup besar, penanganan kemiskinan itu, itu Rp 320 triliun," ujar Ma'ruf kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di Bandung, Selasa (5/11)

Baca Juga

Menurut Ma'ruf, berbagai program pengentasan kemiskinan mulai dari penyaluran bantuan sosial, program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, program keluarga harapan.

"Kita ingin itu supaya tepat sasaran sehingga mereka yang miskin itu bisa terlindungi melalui bansos ini," ujar Ma'ruf lagi.

Namun demikian, Ma'ruf menyadari program-program tersebut bersifat sementara untuk menanggulangi kemiskinan. Menurutnya, perlu upaya masif dalam benar-benar menghilangkan kemiskinan, melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

"Oleh karena itu bagaimana kita menghilangkan  kemiskinan itu melalui upaya pemberdayaan, nah pemberdayaan ekonomi masyarakat inilah yang kemudian kita akan (lakukan) melalui antar kementerian," ujar dia.

Ma'ruf melanjutkan, begitu juga dengan pencegahan stunting yang saat ini angkanya masih tinggi di Indonesia. Ma'ruf menilai masih perlu koordinasi yang kuat dari pusat hingga ke bawah untuk mencegah stunting.

Menurutnya, dengan anggaran sekitar Rp 60 triliun untuk penanganan stunting, seharusnya lebih maksimal.

"Karena itu harus kita minimalkan, kalau bisa kita hilangkan. Nah ini perlu juga adanya koordinasi sampai ke bawah, anggarannya sendiri sudah cukup besar ya sekitar 60 triliun APBNnya itu," kata Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement