EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco mentargetkan pembahasan valuasi aset dan rencana pengembangan Kilang RDMP Cilacap bisa selesai tahun ini. Targetnya, kedua perusahaan bisa mengantongi kesepakatan dasar untuk membentuk anak usaha yang akan melakukan pengembangan Kilang Cilacap.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), Ignatius Tallulembang menjelaskan saat ini kedua belah pihak, Aramco dan Pertamina intens melakukan pertemuan dan pembahasan. Keduanya sudah sepakat akan menyepakati nilai valuasi yang saat ini sedang dihitung oleh Internasional Financial Advisor (IFA).
"Aramco, kita lakukan nego yang intens. Kita sepakat kan untuk cari financial advisor kan. Satu bulan valuasinya akan keluar. Mudah mudahan itu adalah hasil kesepakatan," ujar Tallulembang di Kantor Pertamina, Rabu (6/11).
Tallulembang juga menjelaskan akhir bulan ini harapannya pihak IFA sudah bisa mengeluarkan hasil perhitungan nilai aset dari Kilang Cilacap saat ini. Apabila angka valuasi sudah keluar, maka Desember kedua belah pihak akan menyepakati hal tersebut dan menjadi dasar dua perusahaan tersebut untuk selanjutnya membuat anak usaha untuk membangun Kilang.
"Valuasi itu selesai bulan ini. Valuasi nya disepakati Desember. JVDA nya diupayakan desember juga," ujar Tallulembang.
Harapannya, kata Tallulembang awal tahun depan akan ada kesepakatan rencana pembangunan "Awal tahun semoga kita sudah signing engenering," tambah Tallulembang.
Pembangunan Kilang Cilacap akan menambah kapasitas kilang dari produksi yang sebelumnya sebesar 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph. Selain menambah kapasitas, nantinya produksi dari kilang ini akan setara dengan Euro V.