Setelah berhasil mendatangkan animo besar dari masyarakat di gelaran perdananya tahun lalu, Grup WIR kembali menyelenggarakan Disrupto di tahun ini tanggal 22-24 November mendatang di Plaza Indonesia dengan tema The Future of Humanity. Tema ini akan mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi manusia di masa yang akan datang.
Beberapa tantangan yang akan dieksplorasi di antaranya kota-kota yang hilang karena adanya perubahan iklim, dominasi Artificial Intelligence dalam kehidupan, jumlah penduduk lansia yang membengkak, dan evolusi media sosial yang menyebabkan permasalahan di dunia maya seperti hoax hingga cyber bullying.
Ajang ini tidak hanya bertujuan sebagai gerakan untuk menginspirasi masyarakat, juga akan mempertemukan para pelaku ekonomi seperti startup, korporasi, modal ventura dan institusi keuangan lokal maupun global untuk saling berkolaborasi.
Yasha Chatab, Project Director Disrupto 2019, menjelaskan alasan pemilihan tema ini, bahwa di masa yang akan datang, manusia akan sangat terbantu dengan kehadiran teknologi, seperti kecerdasan buatan dan bahan baku yang berkelanjutan.
“Untuk membuktikan bahwa beberapa tantangan tersebut bisa diatasi oleh manusia, kami akan menghadirkan beberapa pembicara yang ahli di bidangnya seperti Tilly Lockey dan Cyberdyne,” ujar Yasha, di Jakarta, (6/11/2019).
Tilly Lockey adalah seorang disabilitas yang terbantu aktivitasnya berkat adanya inovasi teknologi. Selain itu, ada juga Cyberdyne, yang merupakan perusahaan robot asal Jepang yang membuat robot untuk membantu para kaum lansia dan disabilitas dalam mobilitasnya.
Para inovator yang akan hadir juga seperti Furhat Robotics (robot sosial yang bisa berkomunikasi dan menunjukkan emosi layaknya manusia) dan Liam Nikuro (influencer virtual buatan 1sec Inc dari Jepang yang diproyeksikan untuk menjadi solusi bagi para pelaku industri ritel dalam mempromosikan produknya).
Selain itu, ada MinuteVideos (platform yang memproduksi dan menyebarkan konten konten positif terkait isu sosial, lingkungan dan kesehatan di dunia) dan New StoryCharity (NGO yang bergerak dibidang isu tuna wisma, yang berinovasi dalam pembangunan perumahan yang lebih baik, mudah dan cepat bagi para tuna wisma).
Daniel Surya, Co-founder Disrupto dan Executive Chairman Grup WIR , mengatakan, tujuan dan harapan dari Disrupto 2019 ini ialah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bagaimana teknologi berkembang begitu cepat dan akan berdampak pada kehidupan manusia di masa depan. Sehingga masyarakat dapat menjadi adaptif akan perubahan yang terjadi,
“Dalam ajang ini kami menggabungkan empat pilar, diantaranya adalah start-up, fundamental bisnis, pemerintah, dan generasi penerus Indonesia. Ekosistem ini dibangun agar mereka tidak berjalan sendiri-sendiri, justru harus bersama-sama membangun Indonesia,” imbuh Daniel.
Di tahun ini, Disrupto akan diramaikan oleh sekitar 200 pembicara, baik skala nasional dan global yang merupakan pakar di bidangnya dan akan memamerkan beberapa inovasi teknologi terbaiknya saat ini.
www.swa.co.id