EKBIS.CO, BEIJING – Realisasi rencana raksasa teknologi asal Cina, Alibaba (BABA.N) untuk melantai di bursa ong Kong semakin dekat. Dikabarkan, Alibaba sudah menggandeng beberapa bank investasi untuk segera merealisasikan initial public offering (IPO) yang membidik dana segar sekitar 10 miliar dolar AS sampai 15 miliar dolar AS.
Dilansir Reuters, Sabtu (9/11), Alibaba sudah siap melakukan IPO pada akhir bulan. Rencana ini didapatkan dari pernyataan tiga sumber yang memahami masalah ini.
Setidaknya ada tiga perbankan yang sudah ditunjuk raksasa ritel online tersebut untuk mengerjakan kesepakatan. Mereka adalah Citigroup, JP Morgan dan Morgan Stanley. Nama-nama ini sesuai dengan yang dilaporkan Bloomberg pada Sabtu (9/11).
Kesepakatan dipimpin oleh China International Capital Corporation (CICC) dan Credit Suiesse. Alibaba akan menghadapi komite pencatatan Bursa Efek Hong Kong pada Kamis mendatang (14/11).
Sampai saat ini, perwakilan Alibaba, JP Morgan dan Morgan Stanley menolak untuk mengomentari janji pertemuan itu. Seorang juru bicara Citigroup juga menolak berkomentar.
Reuters mengungkapkan pada Jumat, proses pendaftaran Alibaba dimulai Ahad (25/11). Alibaba mampu mempertahankan reputasinya sebagai lokomotif e-commerce. Pertumbuhan pendapatannya mencapai 40 persen, berdasarkan laporan pendapatan kuartalan terbarunya. Tren ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Cina dan ketidakpastian yang sedang berlangsung akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Pada kuartal III 2019, Alibaba menghasilkan pendapatan 16,7 miliar dolar AS, naik 40 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, penghasilan bersih hampir naik tiga kali lipat menjadi 9,9 juta dolar AS. Khususnya karena keuntungan pasca akuisisi ekuitas di afiliasi Ant Financial pada awal September.
Dilansir Nikkei Asian Review, Rabu (6/11), ini merupakan laporan pendapatan pertama Alibaba di bawah pimpinan Daniel Zhang. Ia menggantikan Jack Ma sebagai direktur eksekutif Alibaba sejak September lalu.
Pendorong laba utama Alibaba masih berasal dari bisnis e-commerce intinya, yang meliputi Taobao, Tmall, inisiatif ritel baru Freshippo dan unitlogistik Cainiao Network. Dengan pengguna aktif bulanan seluler hingga 785 juta, Alibaba mampu bertengger sebagai raksasa e-commerce.