Kamis 14 Nov 2019 14:46 WIB

Lab Uji Pelumas PT Surveyor Indonesia Terakreditasi KAN

Ini bukti kompetensi sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Red: Irwan Kelana
Laboratorium Uji Pelumas milik PT Surveyor Indonesia.
Foto: Dok Surveyor Indonesia
Laboratorium Uji Pelumas milik PT Surveyor Indonesia.

EKBIS.CO, BOGOR -- Laboratorium Uji Pelumas milik PT Surveyor Indonesia yang bertempat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, telah mendapatkan sertifikat akreditasi KAN. “Dengan diraihnya sertifikat ini, Laboratorium Uji Pelumas telah menunjukkan kompetensinya sebagai laboratorium penguji yang menerapkan secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2017 (ISO/IEC 17025:2017) sebagai persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Dian M Noer dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/11).

Ia menambahkan, laboratorium yang memiliki luas area 1.530 m2 dengan bangunan dua lantai ini terdiri dari pengujian Karakteristik Fisika-Kimia terlengkap dan pengujian Parameter Unjuk Kerja Pelumas. “Semua peralatan uji merupakan teknologi terbaru dengan kecepatan operasional 24 jam,” ujarnya.

Dian mengatakan,  Laboratorium Uji Pelumas ini dibangun untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan Standard, Technical Regulation, Conformity Assessment Procedure (STRACAP) sebagai instrumen untuk mengamankan industri dalam negeri dari serangan produk-produk impor yang tidak berkualitas. Dalam hal ini, di Indonesia, instrumen tersebut pada umumnya dilakukan melalui pemberlakuan SNI secara wajib. 

“Laboratorium ini terdiri dari 25 peralatan uji Fisika-Kimia dan 2 line Engine Dynamometer dengan kapasitas 250 Horse Power (HP) yang memiliki kecepatan operasional yang dapat dilakukan 24 jam, akurasi tinggi dan sudah kalibrasi pabrik,” tuturnya.

Ia mengemukakan, laboratorium yang menelan investasi Rp 58,85 miliar itu  dapat menguji produk Pelumas untuk Karakteristik Fisika-Kimia dan Parameter Unjuk Kerja Pelumas yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pelumas yang jumlahnya sudah mencapai 21 SNI Pelumas, diantaranya 7 SNI Pelumas sudah diberlakukan secara wajib melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25 Tahun 2018. “Kami optimis keberadaan Laboratorium Uji Pelumas ini dapat membantu dan mendorong industri pelumas dalam negeri untuk berkembang. Bersama kita kawal SNI Wajib Pelumas untuk mendorong daya saing industri nasional dan jaminan kepentingan konsumen,” tegas Dian. 

Selain itu, Laboratorium ini juga dapat melakukan pengujian terhadap pelumas dalam penggunaan (Used Oil Analysis) guna membantu industri untuk mengetahui umur pemakaian pelumas dan mengetahui kondisi bagian-bagian mesin yang berputar berupa Oil Condition Monitoring (OCM) agar perawatan dapat dilakukan secara efisien dan dapat meningkatkan produktivitas permesinan. OCM dapat dilakukan pada permesinan untuk Sektor Pertambangan, Transportasi (Darat, Laut, Udara), Pembangkitan dan Industri Manufaktur.

Surveyor Indonesia telah ditunjuk dan ditetapkan oleh Menteri Perindustrian sebagai Laboratorium Penguji melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 37 Tahun 2018 untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam rangka pemberlakuan SNI Pelumas Secara Wajib. Dalam implementasi pemberlakuan SNI wajib tersebut, diperlukan ketersediaan infrastruktur penilai kesesuaian seperti Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan Laboratorium Pengujian. 

“Pembangunan Laboratorium Uji Surveyor Indonesia, menjadi salah satu upaya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan infrastruktur guna penerapan SNI wajib untuk pelumas tersebut,” ujarnya. 

Untuk meningkatkan sinergi BUMN, Laboratorium Uji Surveyor Indonesia siap menjalin kerja sama dengan BUMN seperti Pertamina, PLN, ASDP, PELNI, PT ANTAM, BUKIT ASAM, BKI dan BUMN lainnya yang memiliki peralatan mesin berputar. Sementara itu, hingga saat ini, perusahaan produsen pelumas yang telah menggunakan jasa Laboratorium Surveyor Indonesia antara lain:  Exxonmobile, Idemitsu, Shell, Nippon, Perkasa Teknologi Indolube, Mobil Korea Lube Oil, dan Petromitra Pacifik Internusa.

Didukung oleh personel laboratorium yang terdiri dari analis, operator, dan PPC yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang uji pelumas, Surveyor Indonesia siap mengamankan industri dalam negeri dari serangan produk pelumas yang tidak berkualitas dalam upaya memberi jaminan kualitas dan keamanan bagi konsumen pelumas. 

“Akreditasi KAN ini merupakan bukti kompetensi laboratorium penguji telah sesuai dengan persyaratan yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan,” ujar Dian.

Saat ini, Surveyor Indonesia telah menggarap 30% pasar SNI dan ke depan akan mulai membidik pasar komersial. Laboratorium uji pelumas Surveyor Indonesia terus meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan memberikan pelayanan prima 24 jam, akurasi laporan, proses lebih cepat, dan harga kompetitif.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement