EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) dianugerahi penghargaan dengan predikat Juara III untuk kategori BUMN non keuangan listed pada ajang Annual Report Award (ARA), (14/11). Ajang ARA merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus mendorong penerapan good corporate governance (GCG) bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui peningkatan kualitas keterbukaan informasi pada laporan tahunan.
ARA terselenggara atas sinergi tujuh instansi yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Badan Milik Usaha Negara, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Komite Nasional Kebijakan Governance, Bursa Efek Indonesia, dan Ikatan Akuntan Indonesia. ARA 2018 ini diikuti oleh 328 perusahaan yang terdiri dari 98 emiten tercatat (listed) di pasar modal, 96 BUMN, dan 134 perusahaan non listed.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat menyatakan rasa syukur atas prestasi perusahaan yang kembali terpilih sebagai 33 perusahaan dengan laporan tahunan terbaik dalam ajang ARA.
Menurut dia, capaian positif tersebut sebagai buah dari kerja keras seluruh insan pegawai Pupuk Indonesia yang selalu memberikan kontribusi terbaiknya dalam memajukan perusahaan. Salah satunya dengan penyusunan annual report atau laporan tahunan perusahaan.
"Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen seluruh insan Pupuk Indonesia dalam menjalankan bisnis Perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yakni transparan, akuntabel, bertanggungjawab, independen dan adil. Ke depannya, kami akan terus mempertahankan prestasi ini," kata Aas.
Dalam ajang ARA, faktor-faktor yang dinilai terdiri dari Profil Perusahaan, Laporan Direksi dan Komisaris, Analisa Keuangan, Analisa Pembahasan Manajemen dan nilai-nilai GCG yang dijalankan. Aas mengungkapkan, sepanjang 2018 Pupuk Indonesia memang berhasil mencatatkan kinerja positif.
Perusahaan berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan membukukan pertumbuhan volume penjualan yang menembus 14 juta ton. Hal tersebut didapat berkat keberhasilan perusahaan memaksimalkan penyaluran pupuk bersubsidi serta meningkatkan penetrasi pasar ke perkebunan dalam negeri.
Langkah itu mendorong tumbuhnya total pendapatan dan laba dibandingkan tahun sebelumnya. Total pendapatan tercatat sebesar Rp 69,4 triliun atau tumbuh 17 persen dari tahun 2017. Adapun laba perusahaan tercatat sebesar Rp 4,21 triliun, naik 37 persen dari tahun sebelumnya. Total aset perusahaan juga tumbuh sebesar 8,11 persen menjadi Rp 138,9 triliun.
“Pada 2018 kami juga mencatatkan kontribusi kepada negara sebesar Rp 6,25 triliun yang terdiri dari total pajak dan deviden," kata Aas.
Perseroan juga terus meningkatkan efisiensi dalam setiap kegiatan bisnisnya, sejalan dengan program Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Grup yang dicanangkan sejak 2017. Selain untuk mengakselerasi pencapaian bisnis, inisiatif efisiensi juga bertujuan untuk meringankan beban subsidi Pemerintah.
"Perusahaan juga secara konsisten menjalankan program revitalisasi pabrik untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Sebab revitalisasi terbukti menghasilkan penghematan dari turunnya tingkat konsumsi gas pabrik," kata Aas.