Senin 18 Nov 2019 04:17 WIB

Valuasi Aramco Lebih Rendah, Cuma 1,7 Miliar Dolar AS

Aramco akan menerbitkan 1,5 persen saham perusahaan, lebih tinggi dari estimasi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Friska Yolanda
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.

EKBIS.CO, DUBAI -- Saudi Aramco melepas sahamnya ke publik. Valusi Saudi Aramco hanya 1,7 triliun dolar AS berdasarkan kisaran harga yang ditetapkan oleh perusahaan minyak raksasa ini pada Ahad (17/11). Valuasi perusahaan minyak tersebut di bawah ekspektasi yang disebutkan Pangeran Saudi, yaitu 2 triliun dolar AS. 

Saudi Aramco menyatakan akan melepas 1,5 persen saham perusahaan atau sekitar 3 miliar saham. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya, yaitu 0,5 persen.

Baca Juga

Aramco tidak dapat menjual sahamnya secara langsung kepada investor di Amerika Serikat (AS) dan pasar lain. Penawaran umum perdana (IPO) akan dibatasi untuk Saudi dan lembaga asing yang diizinkan untuk investasi di pasar saham kerajaan.

Perusahaan minyak raksasa ini menyampaikan, pihaknya berencana untuk menjual 1,5 persen saham perusahaan pada kisaran harga indikatif 30 riyal hingga 32 riyal. Nilai IPO sebanyak 96 miliar riyal atau 25,6 miliar dolar AS. Dengan perkiraan itu, perseroan memiliki nilai pasar potensial antara 1,6 triliun dolar AS hingga 1,7 triliun dolar AS.

Meskipun valuasinya lebih rendah dari perkiraan, IPO Aramco tetap menjadi IPO terbesar mengalahkan Alibaba. Seperti diketahui, Alibaba melepas saham dengan nilai 25 miliar dolar AS pada 2014.

Ukuran IPO Aramco juga dinilai bisa lebih besar jika ada cukup banyak permintaan untuk menggunakan opsi penambahan jumlah penawaran saham 15 persen. "Kami berencana untuk IPO dalam dua dana yang kami kelola, penilaian awal sesuai dengan harapan kami," kata Kepala Eksekutif Kantor di Dubai yang berbasis di Dalma Kapital Manajemen Ltd, Zachary Cefaratti, dilansir dari Reuters, Ahad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement