Peran Logistik sangatlah penting bagi setiap lapisan bisnis. Dengan layanan yang diberikan, barang yang sudah diproduksi bisa sampai di tangan pembeli sejauh apapun lokasi pembeli.
Ketika sebuah perusahaan ingin melakukan ekspor, yang harus dilakukan adalah menghubungi beberapa perusahaan logistik untuk dapat membandingkan penawaran harga. Petugas akan mencatat detailnya dan diperlukan waktu berhari-hari untuk panggilan telepon dan e-mail, melintasi zona waktu, hingga pengiriman dapat dikonfirmasi.
Proses ekspor tersebut dianggap sulit dan merepotkan oleh banyak pelaku usaha. Permasalahan inilah yang mendorong Julio untuk mendirikan Piniship. “Indonesia merupakan negara dengan potensi ekspor yang besar, sayang banget kalau kita sebagai anak muda tidak bisa lihat potensi ini,” kata Julio selaku CEO Piniship Indonesia.
Piniship yang didirikanya merupakan perusahaan start up yang membantu eksportir untuk mengekspor produk mereka dengan lebih mudah dan cepat. Julio mengaku bahwa platform yang dikerjakannya bisa melakukan pemesanan kapal kargo secara real-time dan eksportir dapat mengirim produk ke mana saja di dunia melalui 5.000 jadwal pengiriman tiap bulanya yang mencakup 5 benua di 50 negara.
Melalui situs Piniship dan aplikasi berbasis website dan smartphone, para eksportir mendapatkan kemudahan dalam pemesanan, memilih jenis kargo, jenis kontainer, tujuan pelabuhan, dan jadwal pengiriman yang lebih cepat.
Manfaat itu pula yang membuat optimisme Julio terhadap Piniship. Setiap bulannya Piniship dapat melayani pengiriman 400-500 kontainer melalui pelabuhan besar seperti Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Belawan (Medan), dan pelabuhan – pelabuhan lainya di Indonesia. “Nanti pelabuhan di wilayah timur juga bisa kami jangkau, kami sudah kerja sama dengan otoritas pelabuhan”, kata Julio.
Julio menjamin, urusan ekspor dengan Piniship dapat memakan waktu lebih cepat hingga 60 persen dari pengurusan ekspor konvensional. "Sistem kami sudah terkoneksi dengan instansi terkait dan hanya membutuhkan tujuh klik aja, jadi sekarang mengurus ekspor bisa semudah memesan tiket online," katanya.
Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan rintisan ini sudah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra bisnis. Seperti instansi terkait untuk urusan ekspor, serta sudah dipercaya oleh lebih dari lima belas perusahaan pelayaran internasional.
Hingga kini, sebagian besar pengguna layanan Piniship adalah perusahaan besar. Kendati demikian, Julio menilai bahwa peluang ke depan semakin lebar untuk para pelaku UKM.
Ini seiring dengan berjalannya program pemerintah untuk meningkatkan ekspor UKM. Saat ini pemerintah juga sedang fokus membangun infrastruktur yang bisa menjadi pendukung ekspor seperti infrastruktur pelabuhan, kecepatan dalam pengurusan dokumen perusahaan, akselerasi dan inkubasi juga disediakan oleh pemerintah dalam hal ini.
"Kami juga akan membuat program yang disebut 'sharing container', yang artinya setiap UKM mereka mampu untuk mengirim barang (ekspor) dalam jumlah yang sedikit, sehingga pengiriman yang sedikit tersebut adalah langkah awal untuk UKM bisa bersaing di pasar Internasional," pungkas Julio.