EKBIS.CO, SEMARANG -- Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian asal Jawa Tengah ke sejumlah negara, di Depo Pelindo III, Tanjung Emas, Semarang, Selasa (19/11). Dalam kesempatan tersebut, Syahrul mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan akselerasi ekspor pertanian.
“Hari ini bersama Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) kita melakukan pelepasan ekspor. Kita bisa lihat ekspor dari Jawa Tengah kali ini dilakukan ke seluruh dunia. Peluang untuk meningkatkan ekspor pertanian masih sangat besar. Menteri Pertanian tidak bisa sendiri. Untuk itu saya mengajak semua pemerintah daerah untuk mengenali potensi daerah masing-masing dan mempelajari pasarnya,” ungkap SYL.
Menurut SYL, Kementan akan menggandeng pemda dan sejumlah stakeholder lainnya sehingga ekspor pertanian bisa meningkat pesat. Bahkan mulai Januari nanti, SYL memastikan Kementan akan menjalankan program khusus sehingga ekspor pertanian bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
“Kita akan membuat program akselerasi ekspor dengan target peningkatan hingga tiga kali lipat. Saya mintakan semua jajaran Kementan, mulai dari dirjen dan kepala badan untuk terlibat dan bekerja berdampingan dengan para kepala daerah untuk meningkatkan ekspor pertanian kita,” jelas SYL.
SYL menyebutkan perbankan menjadi aspek penting dalam upaya meningkatkan ekspor. Untuk itu, SYL meminta khusus kepada para gubernur untuk menyiapkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikhususkan untuk para eksportir pertanian.
“Kalau Pak Ganjar dan gubernur lainnya bersedia, mari kita siapkan akses perbankan khusus bagi para eksportir. Mari kita siapkan insentif. Jika bunga untuk KUR biasa bisa mencapai 9 hingga 11 persen, tapi KUR yang direkomendasikan gubernur bisa hanya 6 persen,” ungkap SYL yang disambut tepuk tangan para pengusaha eksportir yang hadir.
SYL sendiri optimistis target peningkatan ekspor pertanian bisa tercapai. Apalagi pemerintah juga sudah menyiapkan perangkat teknologi dan inovasi untuk mendongkrak kuantitas dan kualitas produksi pertanian.
“Sudah menjadi starting point baik untuk kita bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kekayaan dan keunggulan sumber daya alam. Apalagi sekarang kita memiliki berbagai teknologi dan bantuan mekanisasi. Kita wujudkan langkah dalam muara-muara dalam kehidupan. Kita yakini di masa depan semua ini bisa menghasilkan keuntungan bagi rakyat kita,” serunya.
Ajakan SYL untuk mengakselerasi ekspor pertanian disambut positif oleh Ganjar. Ia bahkan mengapresiasi peran pemerintah pusat yang telah memfasilitasi sehingga ekspor pertanian Jawa Tengah bisa terus melesat.
“Fasilitasi Kementan sudah sangat baik. Berbagai kemudahan ekspor dan fasilitas digital sudah disiapkan,” sebut Ganjar saat memberikan sambutan.
Ganjar bahkan secara khusus memuji aplikasi iQFast atau Indonesian Quarantine Full Automation System yang dikelola oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan). Aplikasi ini telah memudahkan dirinya dalam memonitor pergerakan ekspor pertanian dari kawasan Jawa Tengah.
“Saya di rumah memiliki dashboard dari Kementan. Di situ saya bisa memonitor langsung produk-produk pertanian yang diekspor dari Jawa Tengah. Apa saja produknya dan dari mana saja wilayahnya. Semuanya bisa termonitor dari situ,” papar Ganjar.