Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Setelah sukses dengan TikTok, ByteDance berencana menantang Spotify dan Apple Music melalui layanan siaran musik langsung yang segera dirilis bulan depan.
Perusahaan teknologi itu membidik pasar negara berkembang, seperti India, Indonesia, dan Brasil dengan biaya berlangganan kurang dari US$10, menurut laporan Financial Times. ByteDance sedang berdiskusi dengan label musik seperti Universal Music, Sony Music, dan Warner Music untuk meraih kesepakatan lisensi global.
Sayangnya, juru bicara ByteDance menolak mengomentari kabar layanan baru tersebut.
Baca Juga: TikTok Berpotensi Ancam Keamanan Negara Adidaya
Selain layanan musik berdasarkan permintaan, peruaahaan juga berencana menyematkan fitur berbagi yang akan mendorong viralitas aplikasi, seperti TikTok.
Kabar ini sudah beredar sejak April lalu. Startup tersebut berniat merilis aplikasi musik dalam waktu dekat dan ada lebih dari 100 orang terlibat untuk menyelesaikan produk itu.
ByteDance mengklaim telah memiliki 1 miliar pengguna aktif bulanan per Januari. Perusahaan telah berkembang pesat ke lini bisnis baru, seperti gim dan ponsel pintar. Bahkan, ByteDance juga merilis mesin pencari umum dan layanan pesan sosial berbasis video.
Produk bisnis andalannya adalah TikTok, yang penggunanya sudah melampaui 1,5 miliar unduhan di App Store dan Google Play pada minggu lalu, menurut data Sensor Tower.