EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) memberikan SNI Award 2019 kepada 69 perusahaan, organisasi maupun institusi yang dianggap baik. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan standardisasi harus bisa mendorong kualitas produk dan jasa di Indonesia.
"Standardisasi bagaimanapun harus diakui sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa Indonesia. Tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar ekspor," kata Bambang, saat menghadiri penganugerahan SNI Award 2019, di Balai Kartini, Rabu, (20/11).
Bambang menuturkan, penerapan standardisasi di satu negara dapat meningkatkan ekonomi negara tersebut. Selain itu, perusahaan akan mendapatkan nilai baik sehingga meningkatkan pemasukan perusahaan tersebut.
Ia menjelaskan, berdasarkan studi, standardisasi mampu memberikan keuntungan ekonomi sampai satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Di Jerman dan Kanada, standar tersebut telah menyumbang tujuh belas persen pertumbuhan produktivitas dan sembilan persen pertumbuhan ekonomi," kata dia lagi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia menuturkan, SNI dapat menjadi alat ukur suatu produk sudah berkualitas atau belum.
"Produk-produk yang tidak berkualitas tidak bisa bersaing dengan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, standard menjadi elemen penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produksi nasional dan memperluas akses pasar di global," ujar Airlangga.