REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Rustan Rewa menyebutkan luas area persawahan di kabupaten Toli Toli, Sulawesi tengah masih berpeluang untuk ditingkatkan.
Total luas baku lahan sawah berdasarkan pencitraan satelit terakhir mencapai 14.531 hektare. Pihaknya berharap, luas lahan itu tak berkurang saat luas baku lahan sawah seluruh Indonesia akan dirilis pada 1 Desember 2019.
Rustan menuturkan, total luasan tersebut telah disampaikan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toli-Toli. Luasan tersebut, hingga kini masih digunakan BPS untuk menghitung produktivitas padi dari daerah tersebut. "Kita harapkan luas lahan baku pertanian tetap dipertahankan, kalau perlu kita tingkatkan luasannya," kata Rustan, Rabu (27/11).
Menurutnya, kabupaten yang ia pimpin masih memiliki banyak potensi untuk perluasan area persawahan. Hal itu berdasarkan keterangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Toli-Toli sekaligus dari Badan Pertanahan Nasional setempat. "Masih banyak peluang untuk pengembangan lahan pertanian," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toli-Toli, Agus Parianto mengatakan, data luas baku lahan sawah sebesar 14.531 hektare itu merupakan hasil pencitraan satelit dua tahun yang lalu.
Pihaknya tidak bisa memprediksi apakah luasan lahan persawahan di Toli-Toli yang akan dirilis akhir tahun ini akan bertambah atau tidak. Sebab wewenang pengukuran ada pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN).
Menurut Agus, BPS hanya fokus menghitung produkivitas dari komoditas yang ditanam. Lahan baku sawah yang ada di Toli-Toli diketahui selain ditanami padi, juga palawija dan holtikultura.