EKBIS.CO, PURBALINGGA -- Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Purbalingga, mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan, dari data terakhir yang dia terima, jumlah unit UMKM Purbalingga mencapai 95 ribu unit.
''Dengan jumlah UMKM tersebut, tenaga kerja yang terserap ternyata sangat besar mencapai hampir 300 ribu orang. Jumlah itu, mencapai sepertiga dari jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga,'' jelas Bupati, Jumat (6/12).
Untuk itu dia menyatakan, Pemkab Purbalingga sangat serius untuk membantu UMKM dalam mengembangkan kegiatan ekonominya. Antara lain dengan mendorong gerakan masyarakat membeli produk UMKM lokal melalui program Bela-Beli Purbalingga.
''Selain itu, kita juga meluncurkan program kredit Mawar (Melawan Rentenir) berupa kredit tanpa bunga untuk membantu permodalam UMKM, serta kerjasama dengan Bukalapak untuk membantu pemasaran produk UMKM,'' jelasnya.
Terkait dengan keberadaan UMKM di Purbalingga ini, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Agus Winarno menyatakan, Pemkab telah menginisiasi pembentukan asosiasi/paguyuban UMKM. ''Seluruhnya, ada 13 paguyuban yang dibentuk berdasarkan bidang usahanya,'' jelasnya.
Ke-13 paguyuban tersebut, terdiri dari Paguyuban Batik, Perwira Craft, Forum Ecoprint, Asosiasi Fashion Desainer Purbalingga (Afdega), Ruang Kopi Purbalingga, Komunitas Petani Kopi Purbalingga (Kompak Bangga), Seniman Sablon Purbalingga (SSP), Urban Street Culture (USC), Paguyuban Pengrajin Aksesoris (Paras), Forum Pengrajin Rajut, Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi), Muslimah Enterpreneur (ME), dan Paguyuban Bubur Sumsum 'Numani'.
Dengan adanya paguyuban/asosiasi UMKM ini, Bupati berharap BUMD/BUMN yang ada di Purbalingga, masing-masing membina satu paguyuban UMKM. ''Dengan adanya perhatian per bidang seperti ini, diharapkan kegiatan ekonomi UMKM bisa semakin meningkat,'' jelasnya.