EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) terus melakukan investigasi internal terkait kasus penyelundupan motor Harley dan sepeda mewah oleh mantan direktur. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan menyampaikan komisaris perusahaan intens membahasnya dengan Kementerian BUMN.
"Ada (investigasi internal), oleh komisaris, saya pikir juga begitu, (bahwa komisaris langsung melaporkan kepada Menteri BUMN)," kata dia kepada Republika.co.id, Sabtu (7/11).
Ikhsan menyampaikan setelah penunjukan pelaksana tugas sementara direktur utama, perusahaan tetap melaksanakan aktivitas secara normal. Pelaksana tugas Dirut baru, Fuad Rizal melanjutkan program-program yang sudah diputuskan, termasuk memperbaiki kinerja keuangan.
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) sempat mengklaim mantan Dirut Garuda Ari Ashkara memanipulasi laporan keuangan 2018. Terkait hal tersebut, Ikhsan menyampaikan perusahaan terus memperbaiki kinerja keuangan hingga saat ini. "Hingga kuartal III 2019, kinerja keuangan Garuda membaik," katanya.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga kemarin mengatakan penunjukan Fuad sebagai pelaksana tugas berdasarkan pertimbangan dari Komisaris. BUMN menghormati dan mengikuti keputusan tersebut hingga nanti saatnya RUPS dalam waktu dekat.
"Kalau komisaris mengatakan itu, mungkin ada pertimbangan, kami ikut saja karena pak Fuad tidak ikut ke sana (London)," katanya.
Dari sisi pertimbangan operasional, Fuad juga merupakan direksi internal yang mengerti bagaimana mengoperasikan Garuda. Selanjutnya, Fuad juga merupakan Direktur Keuangan sehingga lebih mudah dalam mengurus laporan keuangan.
Plt Dirut Garuda Indonesia, Fuad Rizal.
Sempat muncul isu bahwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dianggap cocok menduduki posisi Dirut Garuda. Namun, Arya mengatakan sampai kemarin belum ada pembahasan nama Susi meski dia mengakui semua usulan tetap ditampung.
"Yang pasti harus yang paham proses manajemen, kondisi lapangan, dan punya visi menaikkan Garuda," katanya.
Ia optimistis Garuda akan kembali membaik. Nilai saham juga dipantau hijau meski stagnan. Arya berharap penanganan kasus penyelundupan menjadi tanda bahwa publik semakin percaya kepada Kementerian BUMN yang punya niat baik untuk perbaiki Garuda.