EKBIS.CO, JAKARTA -- Garuda Indonesia memiliki pekerjaan rumah besar dalam jangka pendek dan jangka panjang menyusul terbongkarnya kasus penyelundupan motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton dalam pesawat baru Airbus A330-900 yang berujung dicopotnya lima dari tujuh direksi Garuda Indonesia. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto mengatakan Garuda harus mengembalikan reputasinya untuk mempertahankan kepercayaan investor.
"Garuda tentu harus melakukan penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang. Kalau jangka pendek yang urgen sekali adalah mengembalikan masalah reputasi," ujar Toto di sela-sela seminar bertajuk "BUMN Going Global Strategy and Action Plan di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Selasa (10/12).
Pemulihan reputasi menjadi amat penting lantaran Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbuka. Toto menilai pemulihan reputasi penting guna mengembalikan kepercayaan investor bahwa Garuda bergerak ke arah perbaikan.
Sementara untuk jangka panjang, kata Toto, Garuda Indonesia harus menyehatkan struktur pendapatan maupun biayanya setelah dua hingga tiga tahun terakhir dalam kondisi rugi. Direktur Utama LM FEB UI itu berharap Garuda Indonesia melalukan perbaikan dari sisi pendapatan dengan menambah item pendapatan tidak hanya dari sisi penumpang, melainkan sektor logistik yang dapat berkontribusi besar bagi pendapatan perseroan.
"Dari sisi biaya, bagaimana Garuda melakukan restrukturisasi misalnya dari sisi biaya perawatan," ucap Toto.
Toto menilai efisiensi biaya mutlak dilakukan guna mengerek kondisi keuangan Garuda menuju ke arah yang lebih baik. Garuda Indonesia juga diharapkan mulai mencari sumber bahan bakar yang lebih murah dalam upaya penyehatan keuangan ke depan.
"Kalau ada perbaikan dari segi pendapatan dan biaya, angka profit bisa lebih naik. Itu jangka panjang yang harus dikerjakan Garuda," kata Toto