Rabu 11 Dec 2019 09:02 WIB

Penyaluran Modal untuk Sektor Ekonomi Kreatif Capai Rp 7,9 T

Penyaluran kredit modal ke sektor ekonomi kreatif meningkat dua kali lipat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia
Foto: Wikipedia
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyaluran permodalan sektor perbankan ke pelaku ekonomi kreatif tercatat sebesar Rp 7,9 triliun pada 2019. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2016 sebesar Rp 4,2 triliun saat awal Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dibentuk.

Deputi Akses Permodalan Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo menyampaikan permodalan ini diurus oleh Direktorat Akses Perbankan Bekraf. Sekaligus memberikan bimbingan teknis pengelolaan keuangan kepada 7.861 orang sejak 2016-2019.

Baca Juga

"Bekraf terus berupaya memberikan dukungan pengembangan ekosistem permodalan ekonomi kreatif kepada 70 lembaga atau badan atau asosiasi," katanya dalam Evaluasi Tahunan Bekraf Final Season: Thanks Bekraf, di Jakarta, Rabu (11/12).

Kini Bekraf kembali merger dengan Kementerian Pariwisata. Namun sejumlah program terkait ekonomi kreatif masih akan tetap berlanjut termasuk pengembangan akses permodalan ke pelaku ekononomi kreatif.

Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa Sungkari menyampaikan ada beberapa hal yang berpotensi masih dilanjutkan. Dari sisi kebijakan, telah disusun petunjuk teknis pembiayaan ke sektor ekonomi kreatif dengan akad Mudarabah Muqayadah (MM) dan naskah akademik pembiayaan berbasis hak kekayaan intelektual (HKI)

MM telah dikembangkan antara Unit Usaha Syariah Bank Maybank Indonesia dengan pembuat film animasi Nusa Rara. Selain itu untuk pembiayaan berbasis HKI masih akan dibuatkan pilot proyek yang diharapkan bisa bermula tahun depan.

Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh stakeholder yang telah membantu Bekraf dalam menjalankan tugas dan fungsinya, terutama kepada sektor perbankan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Launching Amsterdam Modest Fashion Week 2019 yang diikuti oleh empat brand pilihan.

Direktur Akses Perbankan, Yuke Sri Rahayu menyampaikan merek tersebut telah mengikuti program Modest Fashion Founders Fund. Diantaranya, Neera Alatas, Anemone by Hannie Hananto, Luluk Marla Modest Wear dan WAD.STUDIO yang mewakili gaya berbeda-beda, seperti pop, edgy, couture dan eveningwear.

Yuke menjelaskan Modest Fashion Founders Fund merupakan program pengembangan kapasitas usaha modest fashion untuk mendapat permodalan dari perbankan syariah yang telah dilaksanakan pada Mei hingga September yang lalu. Dari 400 pendaftar, terpilih 20 brand terbaik untuk mengikuti workshop yang menghadirkan narasumber ahli di dalam dan luar negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement