Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Laporan keamanan siber terbaru menegaskan, peretas berbasis di Korea Utara milik Grup Lazarus baru-baru ini bekerja sama dengan operasi robot Rusia.
Studi dari SentinelOne merilis penelitian baru yang menuding Grup Lazarus dari Pyongyang telah bekerja sama dengan pembuat malware TrickBot, menciptakan kejahatan dunia baru level baru.
"Bagi saya itu merupakan kisah kejahatan terbesar dalam sejarah peretasan siber," kata Peneliti SentinelOne, Vitali Kremez, dikutip dari Sputnik News, Senin (16/12/2019).
Baca Juga: Peretasan Merajalela, Pebisnis Wajib Punya Keamanan Siber Tingkat Dewa
Grup Lazarus dituding berhubungan dengan peretasan siber dan dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat. Setelah menyelidiki server TrickBot Anchor, SentinelOne menyimpulkan adanya alat PowerRatankba yang digunakan dalam peretasan asal Korea Utara.
SentinelOne menyampaikan, "Grup Lazarus memiliki hubungan dengan operasi robot Rusia yang paling canggih."
Awal tahun ini, PoweRatankba diidentifikasi sebagai strain malware yang bertanggung jawab atas serangan terhadap jaringan komputer perusahaan Chili Redbanc. "Itu merupakan bukti terkuat yang menghubungkan kasus intrusi Lazarus yang terkenal," kata Kremez.
Ini bukan pertama kalinya TrickBot dan Grup Lazarus dihubungkan. Pada bulan Juli lalu, perusahaan telekomunikasi Jepang, NTT menyebut mereka mungkin berkolaborasi pada tahap tertentu dalam pengembangan PowerBrace; alat yang menyediakan akses pintu belakang ke PowerShell, kerangka kerja manajemen sistem sumber terbuka Microsoft.