PT Great Giant Pineapple (GGP) menggenggam pangsa pasar nanas dalam kaleng (canned pineapple) sebesar 25 persen di tingkat global. Dengan keunggulannya itu, nanas kaleng buatan GGP ini mampu bersaing dengan produk sejenis dari Thailand dan Filipina.
“Keunggulan GGP di pasar ekspor adalah memproduksi high quality products from integrated facility, suplai yang stabil untuk konsumen, serta lowest cost producers,” kata Jane Fransisca, Direktur Pengelola GGP.
Nanas dalam kaleng adalah produk andalan GGP yang meningkat pasarnya ketika perekonomian global melambat. Strateginya yaitu mencari peluang bisnis serta melakukan terobosan untuk meningkatkan laju ekspor nanas kaleng. Caranya, menurut Jane, dengan memproduksi nanas kaleng private label untuk pelanggan. Di industri nanas olahan, GGP diklaim Jane sebagai produsen nanas kaleng terbesar dunia di segmen private label. Ekspor nanas kaleng di segmen ini ditujukan ke pasar ritel, perusahaan makanan, dan industri.
“Permintaan pasar terhadap canned pineapple cenderung stabil walau perekonomian global cenderung melambat. Stabilitas ekspor ini didukung peningkatan kapasitas produksi, dengan intensifikasi lahan sehingga meningkatkan yield untuk meningkatkan market share nanas kaleng kami di pasar internasional,” Jane menuturkan. Volume ekspor nanas kaleng dan buah-buahan segar GGP dengan compound annual growth rate/CAGR pada 2017 hingga 2020 diproyeksikan tumbuh 10%. “Sedangkan revenue GGP di tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 294 juta, tumbuh 17% dibandingkan pendapatan tahun 2018,” katanya.
Strategi GGP meningkatkan pasar nanas kaleng ini adalah senantiasa fokus meningkatkan pangsa pasar di 10 negara tujuan ekspor serta menggarap pasar baru di China, Selandia Baru, dan kawasan Timur Tengah.
Untuk mewujudkan target ini, GGP mengintegrasikan divisi bisnis di perusahaan, misalnya mengintegrasikan divisi management in charge for sales and marketing (yang menangani keseluruhan penjualan dan pemasaran buah-buahan segar dan olahan) dengan kantor perwakilan pemasaran GGP yang menangani perdagangan di Singapura, China (Shanghai), Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Porsi ekspor nanas dalam kaleng sebesar 85% dari jumlah total keseluruhan ekspor GGP. Produk ini diekspor ke 60 negara, yakni AS dan negara-negara di kawasan Eropa.
Ekspor nanas segar, menurut Jane, volumenya masih rendah jika dibandingkan ekspor nanas dalam kemasan kaleng. Ekspor utama nanas segar diserap pasar negara-negara Asia, termasuk kawasan Timur Tengah. Nanas segar yang diekspor GGP itu menggunakan merek Oriji. “GGP dapat menembus pasar ekspor di negara yang memiliki standar tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura,” tambahnya.
Selain nanas kaleng dan nanas segar, GGP juga mengekspor pisang dan jambu kristal. Untuk memperluas pasar ekspor dan menarik minat konsumen mancanegara, GGP berinovasi mengembangkan minuman siap saji (ready to drink) jus nanas dan pineapple in pouch, serta mengembangkan fasilitas produksi, pengemasan, perkebunan, dan logistik terpadu untuk meningkatkan kualitas dan kesegaran buah. (*)
Sri Niken Handayani & Vicky Rachman