Rabu 18 Dec 2019 15:50 WIB

Jerman Tunda Peluncuran Jaringan 5G Hingga Tahun Depan

Penundaan 5G menghalangi Huawei milik Cina masuk ke negara Jerman.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

EKBIS.CO, BERLIN -- Kanselir konservatif Jerman, Angela Merkel dan Sosial Demokrat telah menunda keputusan tentang jaringan 5G Jerman hingga tahun depan. Keputusan tersebut dapat menghalangi Huawei milik Cina masuk ke negara itu. Keputusan itu menjadi pemecah belah antara kedua kubu.

Sebelumnya Pemerintahan kiri (konservatif) Merkel telah ditekan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk melarang Huawei. Sedangakan pemerintahannya ingin memperkuat sertifikasi teknis dan pengawasan terhadap pemasok peralatan telekomunikasi, tanpa mengecualikan negara atau vendor tertentu. 

Pada Selasa (17/12) Anggota Parlement dari Sosial Demokrat (SPD), Jens Zimmermann mengatakan mendukung proposal internal. Yang mana jika itu diadopsi oleh pemerintahan maka dapat diartikan sebagai larangan untuk Huawei masuk Jerman. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan mendapatkan posisi yang sama dengan kelompok CDU/CSU Merkel.

“Saya pikir, kami baru akan memiliki solusi pada Januari nanti, kami akan memiliki cetak biru bersama dan itu akan jauh lebih berat,” ujarnya seperti dilansir Reuters, Rabu (18/12). 

Ia melanjutkan, merujuk pada aturan untuk membangun jaringan 5G di era pemerintahan Merkel. Maka pihaknya pun akan tetap membuka diri untuk Huawei.

Kubu Merkel sendiri, terpecah karena isu tersebut. Kubu Hawks justru menentang pendekatan hati-hati ala Merkel. Hawks sangat ini melanjutkan standar SPD yang menetapkan bahwa pemasok dari negara tanpa pengawasan konstitusional harus dikecualikan. 

Orang-orang moderat yang ingin menghindari pertikaian dengan Merkel, menyarankan agar kriteria keamanan ketat hanya berlaku untuk jaringan inti saja. 

Dalam sebuah makalah yang disiapkan kaum konservatif moderat juga menetapkan bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang akan m jadi dominan dengan memasok lebih dari 50 persen komponen jaringan 5G. Aturan akan lebih ketat untuk pemasok non-UE.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement