EKBIS.CO, NEW YORK -- Kurs dolar AS mencatat minggu terbaiknya sejak awal November pada akhir perdagangan Jumat (20/12) atau Sabtu (21/12) pagi WIB. Penguatan dolar AS terjadi setelah serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat yang kuat membuat penurunan suku bunga jangka pendek menjadi tidak mungkin.
Pertumbuhan Amerika Serikat meningkat di kuartal ketiga, pemerintah mengonfirmasi pada Jumat (20/12), dan ada tanda-tanda ekonomi mempertahankan laju ekspansi moderat saat tahun berakhir, didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat.
Produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen, Departemen Perdagangan mengatakan pada Jumat (20/12) dalam estimasi ketiga untuk PDB kuartal ketiga. Angka tersebut tidak direvisi dari estimasi November sejalan dengan ekspektasi para ekonom.
Pengeluaran konsumen lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya, dan ada peningkatan untuk pengeluaran bisnis. Awal minggu ini, Amerika Serikat melaporkan bahwa pasar pembangunan rumah domestik mendapatkan kembali kekuatannya dan sektor manufaktur mulai stabil.
Itu telah mendorong indeks dolar AS naik 0,56 persen minggu ini. Indeks dolar AS terakhir pada Jumat naik 0,35 persen menjadi 97,724.
"Angka PDB dan konsumsi pribadi adalah "indikator kekuatan ekonomi memasuki tahun 2020," tulis analis di Western Union Business Solutions.
"Angka-angka ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan berhenti sejenak pada penurunan suku bunga dalam waktu dekat," catat mereka.
Dalam perdagangan pra-liburan yang tipis, euro melemah 0,43 persen menjadi 1,107 dolar, sedangkan yen Jepang melemah 0,11 persen terhadap dolar di 109,48 yen.