Senin 30 Dec 2019 07:08 WIB

Gawat, TikTok Dituding Diam-diam Kumpulkan Data Pengguna

Itu dinilai melanggar undang-undang privasi, data dan perlindungan konsumen di AS..

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gawat, TikTok Dituding Diam-diam Kumpulkan Data Pengguna. (FOTO: KrAsia)
Gawat, TikTok Dituding Diam-diam Kumpulkan Data Pengguna. (FOTO: KrAsia)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

TikTok telah dituding secara diam-diam mengumpulkan sebagian besar data pengguna dan mengirimkannya ke server di China.

Baca Juga

Itu terungkap dalam gugatan negara di AS yang menyebut aplikasi berbagi video populer itu telah diinstal sebelumnya dengan perangkat lunak di bawah pengawasan China. Hal itu disebut telah melanggar undang-undang privasi, data dan perlindungan konsumen.

"TikTok secara sembunyi-sembunyi telah menyedot debu dan ditransfer ke server di China sebagian besar data pengguna pribadi, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, profil, dan melacak lokasi dan kegiatan pengguna di Amerika Serikat sekarang dan di masa depan," tulis gugatan tersebut seperti dikutip Independent.

Baca Juga: Makin Diawasi Amerika, TikTok Jadi Ogah Dilabel 'Made in China'! Lupa Daratan Nih?

TikTok juga dianggap secara diam-diam telah mengambil konten pengguna, seperti video konsep yang tidak pernah dimaksudkan untuk publikasi, tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna. Singkatnya, kesenangan ringan TikTok harus dibayar dengan biaya yang sangat mahal.

TikTok sendiri telah mengalami pertumbuhan besar sejak diluncurkan pada 2016. Itu terbukti sangat populer di kalangan pengguna yang lebih muda. Angka terbaru dari situs analisis aplikasi Sensor Tower mengungkapkan aplikasi telah diunduh lebih dari 1,5 miliar kali melalui App Store dan Google Play Apple.

Pengguna biasanya berbagi video 15 detik yang melibatkan sinkronisasi bibir ke lagu atau melakukan sketsa komedi. Namun, aplikasi ini menghadapi peningkatan pengawasan dalam beberapa bulan terakhir. Pekan lalu, TikTok terpaksa meminta maaf karena menghapus video yang berisi referensi tentang perlakuan terhadap Muslim di Cina.

Meskipun ByteDance, perusahaan China di balik aplikasi viral itu membantah melakukan penyensoran atas nama pemerintah China. Pernyataan terbaru perusahaan mengatakan tidak akan melakukannya jika diminta.

TikTok sendiri sebetulnya tidak tersedia di Cina tetapi ByteDance mengoperasikan versi serupa dari aplikasi yang disebut Douyin. ByteDance mengklaim kedua aplikasi ini dipagari dan tidak ada data yang terkait dengan pengguna TikTok yang disimpan di China.

Baca Juga: TikTok Dicap Aplikasi Mesum, Ini Cara Biar Nggak Kena Getok Pemerintah

"Kami menyimpan semua data pengguna TikTok AS di Amerika Serikat, dengan cadangan cadangan di Singapura,” sebut ByteDance dalam sebuah pernyataan.

"Pusat data kami terletak sepenuhnya di luar China, dan tidak ada data kami yang tunduk pada hukum Tiongkok,” imbuhnya.

Namun menurut gugatan itu, rancangan video yang dibuat oleh penggugat Misty Hong dikirim ke dua server di China yang dimiliki oleh raksasa teknologi China Tencent dan Alibaba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement