Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Meski Lippo telah melepas sebagian kepemilikan sahamnya di Ovo, pembayaran digital tersebut tak langsung kehilangan pamor. Buktinya, Ovo telah mencatat total transaksi sebanyak 1 miliar pada 2019.
Total transaksi itu menunjukkan pertumbuhan 70 persen dibandingkan 2018. Angka itu jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan transaksi Ovo dari 2017 ke 2018 yang mencapai 55 persen.
"Kami membukukan pertumbuhan 55 persen dalam nilai transaksi rata-rata, serta peningkatan 40 persen dari segi pengguna aktif bulanan (MAU) pada 2018," kata Presiden Direktur Ovo, Karaniya Dharmasaputra, dikutip dari KrAsia, Kamis (9/1/2020).
Baca Juga: Pegadaian dan OVO Kerja Sama Dorong Inklusi Keuangan Digital Hingga Pedesaan
Hingga saat ini, Ovo sudah digunakan di lebih dari 115 juta perangkat di lebih dari 363 kota. Bersamaan dengan pengumuman pertumbuhan itu, Ovo juga meresmikan kerja samanya dengan Pegadaian.
Lewat kemitraan itu, Ovo berpotensi akan menambah lebih dari 13,4 juta pelanggan Pegadaian ke ekosistemnya. "Kemitraan tersebut bertujuan menghilangkan kesenjangan dalam layanan keuangan berbasis teknologi untuk pengguna," kata Karaniya. Apalagi, 28% dari pengguna Ovo diklaim sebagai underbanked alias tak memiliki rekening.
Saat ini, Pegadaian memiliki lebih dari 1.800 tenaga penjualan dan 9.600 agen yang menawarkan layanan kepada pelanggan. CEO Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, kemitraan dengan Ovo akan meningkatkan akses pelanggan Pegadaian ke ekosistem keuangan digital nasional yang sedang berkembang.