EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan peer to peer lending Akseleran telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 766 miliar di 2019 kepada sebanyak 2144 peminjam. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2018.
CEO dan Co- Founder Akseleran Ivan Tambunan menjelaskan, dana yang disalurkan berasal dari lender perorangan sebanyak 80 persen, dan institusional lender sebanyak 20 persen. Adapun beberapa institutional lender Akseleran yakni Bank Mandiri, Bank Jtrust, dan Mandiri Tunas Finance.
"Targetnya tahun ini penyaluran Rp 2 triliun dengan porsi institutional lender 30-45 persen," ujar Ivan Tambunan dalam konferensi pers kinerja akhir tahun 2019 di Jakarta, Rabu (15/1). Akseleran menyalurkan pembiayaan pada sektor engineering construction, mining allowance guest, logistik, dan bisnis outsourcing.
Menurut Ivan, target ini dinilai dapat lebih mudah tercapai seiring dengan track record Akseleran yang semakin meningkat. Apalagi pada Desember 2019 lalu Akseleran telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak terdaftar di otoritas dari 2017 lalu.
Adapun rasio kredit macet (NPF) masih stabil berada di 0,72 persen year on year pada Desember 2019. Untuk mencapai target, perusahaan akan meningkatkan tim penjualan langsung dengan membuka sales point di beberapa kota besar seperti Surabaya, Samarinda, Balikpapan dan Medan. Akseleran juga akan meningkatkan kerjasama dengan digital platform di e-commerce, logistik dan accounting.
"Ini akan lebih mempermudah kita untuk leverage data," kata Ivan.
Chief Credit Officer Akseleran Christopher Gultom menambahkan, setelah sebelumnya fokus dinpinjaman produktif, tahun ini Akseleran juga akan masuk ke pinjaman ritel. Adapun segmen yang digarap adalah employee loan yang bekerjasama dengan perusahaan pemberi kerja.
"Kalau untuk produktif targetnya 4000 borrower (peminjam), employee loan ini bisa sekitar 10 ribuan. Karena rata-rata pinjamannyadi angka 3 jutaan jadi jumlah pinjaman pasti lebih banyak," jelas Christopher.
Adapun target dari employee loan ini yakni Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar dari target keseluruhan Rp 2 triliun. Target ini dinilai dapat tercapai dengan penyebaran Akseleran yang telah mencapai hampir di seluruh Indonesia serta penggunaan kanal promosi via daring dan ponsel.