EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, realisasi investasi asal Timur Tengah di Indonesia relatif kecil. Meski begitu, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir investasi negara Timur Tengah di Tanah Air menunjukkan tren cukup positif.
"Realisasi investasi Timur Tengah juga kecil bila dibandingkan negara di kawasan Amerika dan Eropa," ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani kepada Republika.co.id pada Rabu, (15/1).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Saat menjadi pembicara dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Presiden pun mengundang investor seluruh dunia berinvestasi di Tanah Air terutama di Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.
Farah menilai, kesepakatan itu perlu didukung. Khususnya, kata Farah, dalam meningkatkan kerja sama ekonomi antarkedua negara.
"Terkait kesepakatan kerja sama yang terjadi dalam kunjungan Presiden RI ke Abu Dhabi, tentunya langkah awal yang baik," ujar dia.
Sebelumnya pada Ahad (12/1) sore, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota UEA Syekh Mohamed bin Zayed al Nahyan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan. Pertemuan tersebut menghasilkan 16 perjanjian kerja sama.
Perjanjian terdiri dari lima perjanjian kerja sama antarpemerintah dan 11 perjanjian bisnis. Sebanyak lima perjanjian antarpemerintah atau Government to Government (G2G), meliputi bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan dan penanggulangan terorisme.