Kamis 16 Jan 2020 18:40 WIB

PLN-Masdar Tandatangan Kontrak Jual Beli Listrik PLTS Cirata

PLN menyebut PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MW yang mulai dibangun 2021

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI-Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.
Foto: PLN
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI-Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.

EKBIS.CO, ABU DHABI -- Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI-Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional (BKPM) Bahlil Lahadalia, Duta Besar Uni Emirat Arab Husin Bagis, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) Iwan Agung Firstantara sebagai induk perusahaan dari PT PJBI sekaligus anak perusahaan PLN, Ahad (12/1).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLTS Terapung di Waduk Cirata kapasitas 145 MW AC ini akan dimulai konstruksinya pada awal 2021. Ini adalah PLTS Terapung pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara.

Dalam proyek ini PT PJBI akan bekerjasama dengan Masdar yang merupakan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) yang dikenal sangat concern dengan renewable energy. Tentunya ini sejalan dengan semangat PLN untuk mendukung Perjanjian Internasional dalam menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen di 2030 yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement Tahun 2015. Diharapkan proyek ini dapat menjadi pioneer pengembangan PLTS Terapung yang dapat dikembangkan di waduk lain di wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement