Jumat 17 Jan 2020 15:42 WIB

Erick Thohir akan Tunjuk Figur Menarik Sebagai Dirut Garuda

Garuda Indonesia harus dipimpin oleh orang-orang yang bisa bekerja dengan hati.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat memaparkan materi dalam diskusi panel pada acara Indonesia Millennial Summit 2020 di Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Jumat (17/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat memaparkan materi dalam diskusi panel pada acara Indonesia Millennial Summit 2020 di Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Jumat (17/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan akan mencari Direktur Utama dan Komisaris Utama Garuda Indonesia yang berani mengungkap dan membersihkan segala praktik-praktik kotor dalam tubuh perusahaan. Menurutnya, Garuda Indonesia harus dipimpin oleh orang-orang yang bisa bekerja dengan hati.

"Dirut dan Komut Garuda haris yang menarik. Kita mencari yang terbaik," kata Erick dalam Indonesia Millenial Summit, Jakarta, Jumat (17/1).

Baca Juga

Erick mencontohkan, seperti Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang jajaran direksinya dirombak. Pahala Mansury ditunjuk sebagai Direktur Utama dari sebelumnya sebagai Direktur Keuangan Pertamina. Pahala ditunjuk karena merupakan seorang profesional bankir.

Adapun yang menjadi Komisaris Utama BTN yakni mantan komisioner KPK, Chandra Hamzah untuk membantu jajaran pimpinan menyelesaikan kasus-kasus penyelewengan yang terjadi di BTN.

Sementar, Pertamina memiliki Direktur Utama Nicke Widyawati dan Komisaris Utama diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Mereka (pimpinan Pertamina) harus ada yang melindungi, Ahok. Jangan dilihat dari sisi politisnya, tapi tugas-tugasnya," kata Erick.

Belajar dari keberjalanan tiga bulan terakhir Erick memimpin Kementerian BUMN, ia menegaskan harus bersikap tegas dan bekerja dengan tulus untuk membenahi seluruh BUMN. Ia pun berharap tidak dipandang oleh para pegawai BUMN maupun aparatus sipil negara sebagai pribadi jelek yang ingin 'mengacak-acak' BUMN.

"Ini sesuatu yang harus kita improve. Kita harus kembali ke hati dan melakukannya semua dengan benar," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement