Jumat 17 Jan 2020 16:50 WIB

PLN Siapkan Teknologi Kelas Dunia di Ibu Kota Baru

PLN sedang siapkan jaringan listrik pintar baik pengisi mobil listrik dan panel surya

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik (ilustrasi). PLN siapkan teknologi kelas dunia di Ibu Kota Baru
Foto: PLN
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik (ilustrasi). PLN siapkan teknologi kelas dunia di Ibu Kota Baru

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang menyiapkan teknologi kelistrikan terbaik berkelas dunia untuk memenuhi kebutuhan energi di ibu kota baru nanti.

"Kami siapkan smart grid, berbagai konsep fast charging kendaraan listrik, panel surya dan teknologi lain yang membuat ibu kota baru menjadi konsep smart city ramah lingkungan," kata Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (17/1).

Baca Juga

Lebih lanjut ia menjelaskan, ibu kota baru nanti akan dipenuhi oleh beragam transportasi berbasis energi listrik, sehingga PLN menyiapkan banyak baterai dan pengisian daya di berbagai titik.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan listrik ibu kota baru di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara akan memerlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 1.555 MW untuk menyuplai listrik wilayah tersebut.Sedangkan Kementerian ESDM perkirakan kebutuhan total ibu kota baru mencapai 1.196 MW.

"Kebutuhan tambahan tenaga listrik di ibu kota baru sekitar 1.196 MW sehingga membutuhkan pembangkit sekitar 1.555 MW (termasuk menjaga reserve margin 30 persen). Selain itu, untuk menjaga keandalan pasokan listrik di ibukota baru sebaiknya tidak hanya mengandalkan pasokan dari sistem interkoneksi, namun diperlukan tambahan pembangkit baru yang berlokasi dekat atau berada di Provinsi Kalimantan Timur," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana.

Rida menambahkan, berdasarkan RUPTL PLN 2019-2028, tambahan pembangkit sampai dengan tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Timur hanya sebesar 691 MW, maka masih diperlukan tambahan pembangkit baru sekitar 864 MW di wilayah tersebut.

"Perlu percepatan pengembangan infrastruktur Ketenagalistrikan (pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik) untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan ibukota baru, sehingga RUPTL PLN 2019-2028 perlu penyesuaian," tandas Rida.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 26 Agustus 2019 lalu, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan hasil kajian Pemerintah mengenai lokasi ibu kota baru Republik Indonesia yang baru. Hasil kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement