EKBIS.CO, DAVOS -- Kepala Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), Klaus Schwab, menyatakan, aktivis lingkungan dunia Greta Thunberg dan Presiden Donald Trump akan menjadi pembicara dalam pertemuan WEF ke-50 di Davos, Swiss pekan ini. Isu lingkungan akan menjadi topik utama pertemuan WEF menyusul kekhawatiran dunia terkait pemanasan global yang terus terjadi.
Dilansir dari Associated Press, Senin (20/1), Schwab mengatakan bahwa terdapat perubahan besar dalam masyarakat, kegiatan bisnis, maupun budaya dalam 50 tahun terakhir sejak ia mendirikan forum WEF 50 tahun yang lalu. WEF, pada mulanya merupakan pertemuan bagi pemimpin bisnis, namun kini berubah menjadi pertemuan antara pebisnis dan aktivis dunia.
Tren bencana seperti pemanasan global, perubahan iklim, dan kepunahan spesies hewan akan menjadi agenda utama pada pertemuan yang akan di bukan pada Selasa (21/1).
"Forum ini mengalihkan fokusnya beberapa tahun terakhir, dari bagaimana tekonologi mengubah kehidupan hingga praktik bisnis yang bertanggung hawab memerangin perubahan iklim dan bekerja untuk kebaikan sosial dengan menghasilkan laba," kata Scwab.
Ia mengatakan, fokus topik pada lingkungan bisa menjadi subjek yang tidak nyaman bagi Trump. Sebab, pemerintahannya justru menyerukan perluasan penggunaan batubara yang mengeluarkan karbon, mengilangkan perlindungan lingkungan, serta mengecilkan kekhawatiran di antara para ilmuwan tentang perubahan iklim buatan manusia.
Trump, juga telah mengeluarkan AS dari perjanjian Paris 2015 yang terkenal untuk melawan perubahan iklim. "Trump akan disambut baik karena perannya di panggung dunia, sementara Thunberg akan tetap fokus pada lingkungan. Kedua akan berbicara di hari pembukaan," kata dia.
Menurutnya, suara dari kedua toko tersebut perlu didengar publik. "Isu lingkungan akan memainkan peran yang sangat penting selama pertemuan ini," katanya menambahkan.
Schwab akan menyinggung 160 proyek soal 'mercusuar' tentang inklusi dan kesetaraan, pertumbuhan ekonomi, tata kelola teknologi, pembanguann daerah, kepemimpinan dan ekologi perusahaan, hingga proyek untuk menanam satu triliun pohon. "Jadi, jika Greta datang tahun ini. Dia akan melihat bahwa kita juga telah membuat kemajuan besar," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Greta Thunberg telah menjadi 'Person of The Year' tahun 2019 lalu versi Majalan Time.
Schwab mengklaim bahwa forum telah membantu menyuarakan keprihatinan akan lingkungan sejak tahun 1970-an. Akan tetapi, kesadaran publik akan masalah iklim baru meledak pada saat ini. Karena itu, Scwab menilai, ketika upaya untuk membenahi iklim seolah tengah ditutup oleh sejumlah pihak, WEF harus bersuara.