EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Rabu (22/1). Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, mengatakan investor akan cenderung wait and see menunggu pengumuman suku bunga The Fed.
Secara teknikal, Dennies menjelaskan, candlestick membentuk long black body dan indikator stochastic melebar setelah membentuk deadcross. Hal ini mengindikasikan akan ada kelanjutan trend pelemahan dalam jangka pendek.
Senada, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG berpeluang konsolidasi melemah pada pekan ini. Menurut Hans, IHSG akan diperdagangkan di kisaran 6.218-6.348.
Hans mengatakan, salah satu yang menjadi sentimen negatif yaitu tensi perang Timur Tengah. Meski sempat mereda dan memberikan pengaruh positif terhadap pasar, menurut Hans, investor masih perlu mewaspadai kemungkinan kembali panasnya ketegangan geopolitik AS-Iran.
Pasar menanti langkah sangsi yang baru mungkin diberikan AS kepada Iran terkait pengayaan uranium dan tudingan Teheran sengaja menyerang fasilitas AS di Irak. Inggris, Perancis dan Jerman juga secara resmi menuduh Iran melanggar perjanjian nuklir yang disepakatai 2015.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (21/1), IHSG ditutup melemah 0,11 persen ke level 6.238,15. IHSG ditutup melemah diakibatkan aksi profit taking. Menurut Dennies, dalam negeri masih minim akan sentimen yang mampu mendorong pergerakan.