EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan fintech peer-to-peer (p2p) lending, Dana Rupiah, menargetkan sebanyak 25 persen pembiayaan bisa tersalurkan ke sektor produksi pada tahun ini. Sebelumnya, penyaluran pembiayaan Dana Rupiah didominasi oleh pinjaman tunai.
"Sektor produksi masih kecil. Paling banyak masih di pinjaman tunai sekitar 90 persen. Rencananya sektor produksi akan kita optimalkan di 2020," kata Presiden Direktur DanaRupiah, Entjik S Djafar, Rabu (22/1).
Di sektor produksi, Entjik mengakui Dana Rupiah baru menyalurkan pinjaman untuk para petani, khususnya petani jagung. Peruntukkan pembiayaannya sendiri masih difokuskan untuk keperluan pembibitan.
Dalam waktu dekat, Entjik mengatakan, Dana Rupiah akan mulai memberikan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan mekanisasi dan mesin pertanian. Pembiayaan mekanisasi ini sekaligus mendorong pertanian Indonesia beralih dari metode tradisional ke mesin modern.
Selain ke pertanian, menurut Entjik, Dana Rupiah juga akan mulai menyasar pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dsn Menengah (UMKM) pada tahun ini. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Dana Rupiah akan menggandeng agregator atau pihak ketiga sebagai perantara.
Entjik mengatakan, penyaluran pembiayaan sektor produksi pada tahun ini akan difokuskan di luar Jawa. "Sementara kita biayai petani jagung kentang dan bawang putih di Sulawesi Selatan. Tahun ini kami juga akan masuk ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," tutur Entjik.
Hingga akhir 2019, penyaluran pinjaman di luar Jawa menembus angka Rp 96 miliar. Sejak awal terdaftar sampai akhir 2019, DanaRupiah telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 5,3 triliun. Sedangkan pinjaman outstanding per Desember 2019 mencapai Rp 489 miliar.
Adapun total peminjam yang disetujui mencapai 4 juta orang. Dana Rupiah menyediakan tiga layanan yaitu pinjaman tunai, pinjaman produktif, serta pinjaman untuk pelatihan dan pendidikan.
Entjik menjelaskan untuk 2020, Dana Rupiah menargetkan penyaluran pinjaman mencapai Rp 9,6 triliun atau meningkat 82 perse dari posisi akhir 2019. Hal tersebut didorong dengan masih tingginya permintaan masyarakat yang belum terjangkau institusi keuangan formal.
"Dengan tata kelola perusahaan yang profesional dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kami percaya Dana Rupiah dapat merealisasikan target penyaluran pinjaman Rp 9,6 triliun," tutup Entjik.
Selain membidik penyaluran pinjaman, DanaRupiah juga tengah memproses perizinan dari OJK pada tahun ini. Entjik berharap izin tersebut segera didapatkan perusahaannya. DanaRupiah sudah terdaftar sebagai perusahaan fintech P2P lending oleh OJK pada Juni 2018.