EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyaluran kredit Bank Mandiri 2020 diproyeksi tidak jauh berbeda dengan capaian tahun 2019. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengakui persaingan penyaluran kredit sesama perbankan pada tahun ini sangat ketat.
"Target kredit memang sama dengan tahun lalu 8-10 persen, tapi nanti kita lihat lagi di semester II," kata Royke di Jakarta, Jumat (24/1).
Royke menjelaskan, ketatnya persaingan kredit itu lantaran derasnya pendanaan dari pinjaman sindikasi asing alias offshore. Selain itu, harga komoditas yang masih anjlok sejak tahun lalu membuat penyaluran kredit tahun ini menjadi lebih berat.
Adapun pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mengalami perlambatan sepanjang tahun ini. Penyaluran kredit hanya tumbuh 10,65 persen atau sebesar Rp907,5 trilun per akhir Desember 2019.
Sedangkan periode yang sama tahun 2018, Bank Mandiri mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 12,4 persen. Direktur Consumer and Retail Transaction Bank Mandiri, Hery Gunardi, mengakui perlambatan ini cukup dipengaruhi oleh maraknya kemunculan financial technology (fintech).
Penyaluran kredit yang paling terdampak yaitu dari sektor konsumer. "Kalau dilihat secara total konsumer hanya tumbuh 7,9 persen. Persaingan dari fintech memangsa pangsa pasar kredit juga," kata Hery.