Sabtu 25 Jan 2020 22:06 WIB

Libur Imlek, Penumpang Kereta Naik 7 Persen

Kebanyakan kota tujuan penumpang adalah ke Bandung, Sukabumi, dan ke Yogyakarta.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian Kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Cilebut (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian Kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Cilebut (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan ada peningkatan tujuh persen jumlah penumpang. Peningkatan itu menyusul libur perayaan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili yang bertepatan dengan akhir pekan. "Kebanyakan tujuannya ke Bandung, Sukabumi, sama ada ke Jogja juga," kata Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa di Jakarta, Sabtu (25/1).

Dia mengatakan, secara keseluruhan jumlah penumpang pada perayaan imlek tahun ini juga mengalami peningkatan relatif signifikan. Eva mengatakan, lonjakan jumlah penumpang bisa mencapai hampir 20 ribu penumpang jika dibandingkan dengan perayaan imlek tahun sebelumnya.

Baca Juga

"Kalau dibandingkan tahun lalu ada peningkatan karena jumlahnya tahun ini juga memang lebih besar dan untuk Gambir sendiri bisa mencapai 17 hingga 18 ribu penumpang," kata Eva lagi.

Di saat yang bersamaan, PT KAI juga mengadakan pertunjukan barongsai guna menghibur penumpang di sejumlah stasiun. Pertunjukan Barongsai itu dihelat di Stasiun Gambir dan stasiun Pasar Senen.

Eva mengatakan, pertunjukan Barongsai itu sengaja diadakan dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili. Selain itu, KAI juga mengadakan minigames serta membagi-bagi 100 angpau berisi merchandise kepada para penumpang kereta api.

Penampilan Barongsai itu lantas menarik perhatian para penumpang kereta. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan perayaan dengan mengambil foto atau video menggunakan telepon genggam. Tak hanya melakukan pertunjukan di halaman Stasiun Gambir saja, kedua Barongsai ini juga masuk ke dalam beberapa gerbong Kereta Api salah satunya Kereta Api Bima tujuan Malang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement