EKBIS.CO, JAKARTA -- Sepanjang 2019, layanan branchless banking milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yakni Agen BRILink mampu mencatatkan jumlah volume transaksi sebesar Rp 673 triliun. Pada akhir Desember 2019 tercatat 422.160 orang telah menjadi Agen BRILink di seluruh Indonesia atau tumbuh dari posisi akhir Desember 2018 sebanyak 401.550 orang.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pencapaian lain yang dicapai Agen BRILink ialah terdapat 56 orang per hari di seluruh Indonesia menjadi Agen BRILink.
“Sepanjang Januari hingga Desember 2019 BRILink telah memproses 59 ribu transaksi finansial per jam,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Selasa (28/1).
Agen BRILink juga berhasil memproses 521 juta transaksi finansial. Apabila dibagi dengan jumlah hari kalender sebanyak 365 hari maka terdapat lebih dari 1,4 juta transaksi finansial per hari.
Menurutnya bisnis tersebut telah menyumbang pendapatan Rp 788,71 miliar bagi BRI. Pertumbuhan kinerja Agen BRILink yang kuat membuat fee based income yang dihasilkan tumbuh 75,7 persen year on year. Dari Rp 448,82 miliar pada akhir 2018 menjadi Rp 788,71 miliar pada akhir 2019.
“Tak hanya berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan, peran Agen BRILink di tengah masyarakat nyatanya tidak hanya menyediakan layanan transaksi perbankan semata. Agen BRILink juga memfasilitasi masyarakat yang ingin mendapatkan akses asuransi mikro milik BRI yang disebut AM-KKM (Asuransi Mikro – Kecelakaan, Kesehatan dan Meninggal Dunia),” jelasnya.
Selain itu, agen BRILink berperan dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah, berlaku sebagai agen penyalur Bantuan Sosial Non Tunai dan sarana pembayaran zakat untuk mendukung program Inklusi Zakat.
“Keberadaan Agen BRILink terasa manfaatnya terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Saat ini keberadaannya sudah merambah 51.661 desa di seluruh penjuru negeri,” ucapnya.
Bahkan, menurutnya, transaksi BRILink merupakan salah satu yang paling digemari masyarakat. Tercatat transaksi finansial yang sering dilakukan masyarakat diantaranya transfer sebesar 39 persen, setoran tunai sebesar 25 persen dan tarik tunai sebesar delapan persen serta pembayaran PLN sebesar delapan persen.