Selasa 28 Jan 2020 15:50 WIB

Erick Targetkan Holding Rumah Sakit BUMN Rampung Juni 2020

Holding rumah sakit diharapkan membuat BUMN fokus pada bisnis intinya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri BUMN Erick Thohir usai pertemuan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri BUMN Erick Thohir usai pertemuan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan holding rumah sakit-rumah sakit milik BUMN dapat terealisasi pada pertengahan tahun ini. Erick menilai holding rumah sakit milik BUMN sebagai upaya untuk membuat BUMN lebih fokus pada inti bisnis masing-masing.

"Insya Allah Juni ini jadi (holding rumah sakit)," ujar Erick di Jakarta, Selasa (28/1).

Baca Juga

Erick dalam beberapa kesempatan memang kerap menyinggung BUMN yang memiliki rumah sakit lantaran tidak sesuai dengan inti bisnis BUMN tersebut. Erick menilai pengelolaan rumah sakit BUMN dengan model seperti itu tidak akan maksimal.

"Ngapain perusahan-perusahaan BUMN yang fokus dengan inti bisnisnya, banyak membuat rumah sakit, yang ada rumah sakitnya tidak melayani yang baik," ucap Erick. 

Erick menilai rumah sakit dapat memiliki potensi yang besar jika dikelola secara maksimal, baik dari sisi pendapatan hingga penciptaan lapangan kerja. Erick juga melirik kerja sama dengan Jepang untuk holding rumah sakit BUMN ke depan. 

"Ada kesempatan kalau kita punya mitra strategis dari Jepang karena Jepang perlu 350 ribu suster," kata Erick. 

Untuk merealisasikan kerja sama dengan Jepang, Erick menilai holding rumah sakit nantinya harus memiliki sekolah vokasi yang mampu mendukung munculnya banyak suster yang sesuai dengan kebutuhan di Jepang. 

"Harus di bawah holding rumah sakit ada sekolah vokasi untuk suster atau add value untuk kesehatan, nanti dilatih dari awal bahasa dan budaya Jepang," ungkap Erick. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement