Rabu 29 Jan 2020 14:25 WIB

BKPM: 2019, Realisasi Investasi Mencapai Rp 809,6 Triliun

China tercatat sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia pada 2019 lalu.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, pencapaian realisasi investasi pada kuartal IV 2019 sebesar Rp 208,3 triliun. Angka itu meningkat 12 persen dibandingkan periode sama 2018. 

"Dengan capaian tersebut, maka total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 809,6 triliun. Ini berarti 102,2 persen dari target realisasi investasi 2019 sebesar Rp 792 triliun," ujar Bahlil kepada wartawan di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan, peningkatan realisasi investasi pada 2019 ini memperteguh komitmen BKPM untuk terus mengawal dan mengeksekusi investasi yang ada. Dengan begitu sesuai amanat Presiden Joko Widodo.

“Ini janji saya, jumlah realisasi investasi di 2019 akan capai target. Kami terus fokus pada investasi berkualitas dan investasi yang menggandeng UMKM agar menciptakan multiplier effects bagi masyarakat sekitar, sebagaimana KPI (Key Performance Indicator) BKPM,” tegasnya.

Realisasi investasi pada kuartal IV tahun lalu, lanjutnya, berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 330.539 orang. Maka total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang 2019 mencapai 1.033.835 orang.

BKPM pun mencatat, selama periode kuartal IV 2019, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 18,5 persen. Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) menembus Rp 105,3 triliun atau meningkat 6,4 persen dibandingkan periode sama pada 2018. 

Selanjutnya realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebanyak Rp 103,8 triliun. Angka itu meningkat sebesar 22,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 104,5 triliun atau meningkat 3,2 persen.

“Peningkatan realisasi investasi di luar Jawa yang cukup signifikan merupakan kabar baik. Investasi diluar Pulau Jawa harus terus didorong supaya pemerataan ekonomi terjadi. Tidak hanya investasi baru, namun terhadap investasi existing juga tetap kami kawal. Masalahnya apa, ayo kita selesaikan,” tegas Bahlil.

Dirinya menuturkan, pada kuartal IV tahun lalu, Provinsi Jawa Barat masih menjadi lokasi dengan nilai realisasi investasi terbesar yakni menembus Rp 35,4 triliun atau 17 persen dari total investasi. Diikuti DKI Jakarta sebesar Rp 28,3 triliun (13,6 persen), Banten Rp 15 triliun (7,2 persen), Sulawesi Tengah Rp 13 triliun (6,2 persen), dan Jawa Tengah Rp 12,3 triliun (5,9 persen). 

Selama kuartal IV 2019, sektor investasi di Indonesia didominasi oleh sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp 30 triliun atau 14,4 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia. Berikutnya sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebanyak Rp 27,9 triliun (13,4 persen), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Rp 24 triliun (11,5 persen), Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 23,7 triliun (11,4 persen), serta Pertambangan sebesar Rp 14,8 triliun (7,1 persen). 

BKPM pun mencatat China sebagai negara asal investasi terbesar pada kuartal IV 2019. Nilai investasinya sebesar 1,4 miliar dolar AS atau 20,4 persen dari total investasi.

Disusul Hong Kong sebesar 1,1 miliar dolar AS (16,3 persen), Singapura 1,1 miliar dolar AS (16,1 persen), serta Jepang 1,1 miliar dolar AS (15,3 persen). Diikuti Belanda sebanyak 0,5 miliar dolar AS atau 7,1 persen dari total investasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement