EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 hanya tumbuh 5,02 persen. Ekonomi kuartal IV tumbuh paling lambat, yaitu hanya 4,97 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Indonesia masih dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di level lima persen. "Mempertahankan 5 persen di situasi seperti sekarang tidaklah gampang dan saya pikir 5,02 persen denagn situasi yang menunjukkan perlemahan ini cukup baik," ujarnya di Gedung BPS, Rabu (5/2).
Ia melanjutkan, perekonoman global kuartal keempat masih lemah. Perang dagang China dan AS masih jauh dari selesai meski sudah ada perundingan. Selain itu, ketegangan politik timur tengah mengakibatkan lambatnya perdagangan global dan investasi.
Di sisi lain, harga komoditas nonmigas di pasar internsional pada kuartal keempat ini secara umum menunjukkan peningkatan. Peningkatan itu terjadi baik dibandingkan kuartal ketiga ataupun kuartal keempat 2018.
"Beberapa komoditas meningkat adalah cokelat, kedelai, daging sapi, palm oil, dan karet," kata Suhariyanto.
Ekonomi beberapa mitra dagang indoensia masih tumbuh positif. Namun demikian, tidak dapat dielakkan kalau pertumbuhannya melambat dibandingkan kuartal IV 2018.