EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Bidang ekonomi kreatif, pariwisata, koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Rano Wiharta mengatakan, wabah corona sangat berdampak besar bagi pariwisata Indonesia, terutama dalam konteks jumlah wisatawan mancanegara.
Rano menyampaikan pariwisata Indonesia tentu akan kehilangan turis asal China yang menjadi salah satu wisman terbesar di Indonesia, pun sebaliknya, di mana turis asal Indonesia akan mengurungkan niatnya berwisata ke China.
"Seperti Bali turun drastis, Manado bahkan habis, WNI yang ingin berwisata ke Cina dan negara yang positif terinfeksi corona juga pasti akan membatalkan kunjungannnya," ujar Rano dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (5/2).
Kendati begitu, Rano mengajak pemerintah mengambil sisi positif dan peluang, khususnya pemerintah di daerah yang memiliki tempat-tempat wisata yang indah dan juga seluruh pelaku di industri pariwisata, baik itu hotel, tour and travel, untuk lebih menggalakkan promosinya dalam menarik wisatawan terutama dalam maupun luar negeri selain China untuk datang ke Indonesia. Terlebih, dia katakan, Indonesia sampai saat ini masih dinyatakan aman dari corona.
Rano mengatakan, data yang ada bahwa jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri berjumlah 10,7 juta. Ini hanya beda kurang lebih 4 juta dari seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yang jumlahnya 14 juta lebih pada 2019.
"Sungguh peluang yang besar yang di mana momen ini bisa kita gunakan untuk membuat 10,7 juta wisatawan Indonesia kita mencari tujuan alternatif, yaitu berwisata dan mengenal keindahan negaranya sendiri," kata Rano menambahkan.