Rabu 05 Feb 2020 21:59 WIB

PT Rekind Teken Komitmen Pembangunan Pipa Gas 255 Kilometer

Jika pipa tersebut terbangun akan mendukung kawasan-kawasan industri.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Pembangunan pipa ruas transmisi gas sepanjang 255 kilometer dari Cirebon ke Semarang akan dimulai pada bulan ini. Foto pipa gas, (ilustrasi).
Foto: Wikipedia
Pembangunan pipa ruas transmisi gas sepanjang 255 kilometer dari Cirebon ke Semarang akan dimulai pada bulan ini. Foto pipa gas, (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembangunan pipa ruas transmisi gas sepanjang 255 kilometer dari Cirebon ke Semarang akan dimulai pada bulan ini. Pembangunan pipa ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional dan akan dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa mengatakan, pembangunan ruas pipa gas Cirebon-Semarang sejatinya telah mengalami keterlambatan selama 13 tahun. Perjanjian pembangunan proyek itu telah diteken sejak tahun 2006 lalu. Namun, tertunda hingga saat ini akibat berbagai kendala.

Baca Juga

"Selama ini belum dibangun karena adanya kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan memasok ke pipa gas," kata Fanshurullah dalam konferensi pers di Gedung BPH Migas, Rabu (5/2).

Selain itu, ia mengungkapkan juga terjadi perbedaan asumsi keekonomian yang berubah saat ini dibanding tahun 2006 lalu. Sejak 2017, lanjut Fanshurullah, BPH Migas telah aktif melakukan koordinasi dengan PT Rekind, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, SKK Migas, serta pihak-pihak terkait untuk mendorong pembangunan agar segera terlaksana.

"Hari Jumat (7/2) besok kami akan melakukan groundbreaking. Panjang pipa 255 kilometer dengan diamter 28 inci berkapasitas 350-300 MMSCFD," katanya menambahkan.

Menurutnya, jika pipa tersebut terbangun akan mendukung kawasan-kawasan industri yang membutuhkan gas sebagai bahan baku produksi. Harga gas yang dijual juga harus rendah dan mencapai 6 dolar AS per MMBTU sesuai arahan presiden. Hal itu didukung dengan toll fee atau biaya sewa yang dikenakan kepada para pembeli gas sebesar 0,352 dolar AS per MSCF sehingga harga gas yang diterima akan efisien.

Pihaknya berharap industri kecil seperti keramik, baja, kaca, sarung tangan bisa tumbuh dan bergairah. "Ini sangat membantu masyarakat dan industri," ujarnya. 

Tak hanya mendukung industri, BPH Migas meyakini kehadiran pipa tersebut akan mendukung pembangunan pipa jaringan gas (jargas) rumah tangga. Harga gas bumi, menurut Fanshurullah jauh lebih murah ketimbang harga gas elpiji yang mayoritas diimpor oleh pemerintah.

Direktur Utama PT Rekind, Yanuar Budinorman menyatakan komitmennya untuk melakukan pembangunan. Jangka waktu pembangunan pipa sepanjang 255 kilometer itu ditargetkan selesai dalam waktu 24 bulan terhitung mulai 7 Februari 2020.

Ia mengaku, perusahaan telah memulai proses konstruksi dan melakukan survei menyeluruh sebagai tahapan persiapan pembangunan pipa gas. Adapun nilai investasi yang dikeluarkan perusahaan sekitar 169,41 juta dolar AS.

Soal lahan, ia menjelaskan tidak lagi menjadi masalah. Pipa gas yang ditanam dan memakain jalan kota hanya 8 kilometer sedangkan sisanya di lahan yang bukan merupakan jalan kota. Oleh sebab itu pembangunan ini dipastikan tidak akan menemui masalah pembebasan lahan.

"Waktu 24 bulan ini kita bisa raih dengan segala kemampuan dan pengalaman PT Rekind. Kami punya dedikasi baik dan kita harapkan proyek selesai tepat waktu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement